Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
HARGA minyak goreng yang masih mahal di pasaran Palu, Sulawesi Tengah, membuat warga di kota itu mengeluh dan berharap pemerintah kembali memberikan subsidi.
Pantauan Media Indonesia di Pasar Tradisional Inpres Manonda (PTIM) Palu, harga minyak goreng saat ini masih bertahan di harga Rp22 ribu per liter.
Harga tersebut jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah Rp14 ribu per liter. “Sekarang harga makin hari makin mahal. Terus, belum ada lagi subsidi dari pemerintah,” aku salah satu warga Palu, Nurmin Nandi saat ditemui di PTIM Palu, Rabu (23/2).
Menurutnya, bulan lalu saat harga minyak goreng masih di harga Rp20 ribu per liter pemerintah rutin menggelar pasar murah yang menjual minyak goreng murah.
Namun, bulan ini di saat harga minyak goreng semakin mahal, subsidi melalui pasar murah belum ada lagi digelar. “Makanya saya berharap ada lagi pasar murah yang khusus mengsubsidi harga minyak goreng, sehingga bisa meringankan beban warga,” imbuh Nurmin.
Warga lainnya, Nur Rahma mempunyai harapan yang sama. Namun, ia menegaskan, ketika pasar murah digelar pemerintah harus jelas mematok kouta yang dikhususkan untuk warga. “Jangan sampai ada lagi warga yang mendapat jatah lebih kayak sebelumnya,” ujarnya.
Karena, tambah Nur, misalnya warga sudah dijatah dua liter, yah cukup mendapat dua liter. Jangan sampai ada lagi warga yang dapat sampai tiga liter. “Makanya pemerintah harus tegas dipemberian jatah itu biar adil dan masyarakat lain tidak ada yang kecewa,” tandasnya. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved