Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Nilai Ekspor Produk Pertanian Jawa Tengah Rp11,151 Triliun

Akhmad Safuan
02/1/2022 13:30
Nilai Ekspor Produk Pertanian Jawa Tengah Rp11,151 Triliun
Warga memanen kentang di perladangan kawasan lereng gunung Sindoro Desa Tambi, Kejajar, Wonosobo, Jateng, Kamis (4/11/2021).(Antara/Anis Efizudin.)

EKSPOR produk pertanian Provinsi Jawa Tengah pada 2021 mencapai Rp11,151 triliun. Nilai ekspor ini naik dibandingkan sebelum masa pandemi covid-19 pada 2019 sebesar Rp8,48 triliun bahkan di atas 2020 senilai Rp9,13 triliun

Pemantauan Media Indonesia, Minggu (2/1), menjelang tutup tahun lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melepas keberangkatan berbagai produk pertanian seperti wasabi, cabai hijau  mukimame, kopi, alhasil, bare core, gula merah, sarang burung walet, tepung terigu, dan tepung porang yang akan diekspor ke luar negeri. Berbagai produk pertanian diangkut menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Tujuan ekspornya ke berbagai negara dengan berat mencapai 637,6 ton atau senilai Rp51 miliar. "Itu merupakan ekspor produk pertanian di akhir tahun menambahkan nilai ekspor selama setahun senilai Rp11,10 triliun," kata Ganjar Pranowo.
 
Hingga penutup 2021, demikian Ganjar, total nilai ekspor produk pertanian dari Jawa Tengah menjadi Rp11,151 triliun dengan jumlah mencapai 6.710,9 ton. Nilai ini naik dibandingkan sebelum pandemi covid-19 pada 2019 sebesar Rp8,48 triliun dan 2020 sebesar Rp9,13 triliun

Ganjar mengatakan cukup bergembira dengan besarnya nilai ekspor produk pertanian di Jawa Tengah, karena di masa pandemi covid-19 terdapat peningkatan dibandingkan sebelumnya. Meskipun demikian, diakuinya masih ada kendala yang banyak dikeluarkan para eksportir yakni masalah kontainer dan kapal.

Baca juga: Pengusaha Daerah Pertanyakan Izin Usaha Galian C 

"Ada juga pengusaha yang mengeluhkan tentang tenaga kerja. Oleh karenanya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan membantu dan mendampingi hal itu," ujarnya. Ia menambahkan ada kekurangan tenaga kerja untuk produk sarang walet hingga 1.000 orang. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya