Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mencari solusi penanganan masalah sampah. Mulai dari penanganan sampah sejak dari sumbernya melalui Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan (Kang Pisman) hingga dengan teknologi seperti dengan metode insinerator.
Untuk metode insinerator, Pemkot Bandung bahkan telah beberapa kali meninjau ke sejumlah lokasi. Termasuk insinetator di Kota Baru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat yang ditinjau langsung oleh Plt Wali Kota Bandung. Yana Mulyana.
"Pengolahan sampah menggunakan insinerator memiliki kapasitas yang cukup besar. Bahkan di lokasi yang dikunjunginya memiliki kapasitas 5 ton per hari untuk mengolah sampahnya dan mampu bekerja selama 12 jam. Kita terus mencari metode, memang bagaimanapun sampah menjadi masalah bagi Kota Bandung," ujarnya di Bandung, Rabu (29/12)
Baca juga: Kemendagri Luncurkan Pedoman BLUD Persampahan
Untuk penerapannya, Yana mengakui bisa ditempatkan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) sehingga tidak ada lagi sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Kemungkinan bisa ditempatkan berbagai mesin dengan berbagai metode di TPS, sehingga tidak ada lagi sampah dari TPS ke TPA.
Selain masalah sampah, Yana juga mengapresiasi adanya teknologi penjernih air dari ilmuan Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Ir I Gede Wenten, air yang dijernihkan bersumber dari Sungai Cikendal dan air tanah.
"Air merupakan sumber peradaban dan kehidupan, karena itu sumber mata air harus dijaga kelestariannya. Saya mengapresiasi hal tersebut, karena di tempat tersebut bisa membuat air sungai bisa dimanfaatkan. Bahkan air tanah yang telah diproses bisa menjadi air yang bisa langsung diminum," ucapnya.
Menurut Yana, mudah-mudahan dengan instalasi ini bisa ditularkan ke beberapa daerah, sehingga keterbatasan warga mengakses air bersih itu bisa tertangani. Kota Bandung banyak dialiri anak sungai dari Sungai Citarum yang tingkat pencemarannya cukup tinggi.
Namun, Sungai Cikendal yang termasuk anak sungai telah berhasil dimanfaatkan dengan teknologi di tempat tersebut.
"Dari tempat ini lahir satu semangat bagaimana kita bisa memproses air sehingga kita bisa mewariskan ke anak cucu ke depan. Sungai-sungai yang melintas di Kota Bandung ini bisa dimanfaatkan, entah itu untuk kebutuhan sehari-hari atau bahkan bisa dimanfaatkan untuk minum," terangnya.
Karena ke depan sumber daya air ini tentu akan berkurang dengan seiring bertambahnya jumlah penduduk dan tingkat pencemaran. Lewat suatu proses di tempat ini ternyata bisa dimanfaatkan.
Yana berharap, masyarakat juga dapat lebih memperhatikan air dan tidak mencemarinya karena air sebagai sumber peradaban.
"Jadi, saya punya keyakinan air itu sumber peradaban. Karena tidak ada satu peradaban, satu kehidupan makhluk hidup tanpa ada air. Sehingga saya sangat perhatian untuk menjaga sumber-sumber mata air," ujarnya.
Air tanah yang telah diproses bisa ini kata Yana, bisa langsung diminum. Sedangkan air dari Sungai Cikendal yang telah melalui proses penjernihan tersebut bisa dimanfaatkan warga untuk mandi, bercocok tanam, budidaya ikan, dan beragam kegiatan ekonomi kreatif lainnya. (OL-1)
Ingin mencari hunian di Bandung, Jawa Barat, untuk disewa? Pinhome bisa menjadi solusi sewa rumah yang lebih aman, mudah, dan transparan.
Cocok untuk warga Bandung dan pelancong yang hobi nongkrong sore, meeting santai, atau sekadar ngopi sambil ngemil.
Sangat sulit perluasan wilayah iilakukan apabila wilayahnya sudah padat penduduk, justru yang memungkinkan adalah perluasan wilayah dengan wilayah yang masih jarang penduduknya.
Di Kota Bandung saat ini terdapat 350 satuan pendidikan negeri, terdiri dari 5 TK Negeri, 270 SD Negeri dan 75 SMP Negeri.
Jelajahi fakta seru Rainbow Slide Bandung, wisata penuh warna dengan seluncuran unik. Cocok untuk keluarga!
Dalam kampanye ini, pengguna cukup menyelesaikan sejumlah perjalanan mobil menggunakan aplikasi inDrive
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved