Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mencari solusi penanganan masalah sampah. Mulai dari penanganan sampah sejak dari sumbernya melalui Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan (Kang Pisman) hingga dengan teknologi seperti dengan metode insinerator.
Untuk metode insinerator, Pemkot Bandung bahkan telah beberapa kali meninjau ke sejumlah lokasi. Termasuk insinetator di Kota Baru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat yang ditinjau langsung oleh Plt Wali Kota Bandung. Yana Mulyana.
"Pengolahan sampah menggunakan insinerator memiliki kapasitas yang cukup besar. Bahkan di lokasi yang dikunjunginya memiliki kapasitas 5 ton per hari untuk mengolah sampahnya dan mampu bekerja selama 12 jam. Kita terus mencari metode, memang bagaimanapun sampah menjadi masalah bagi Kota Bandung," ujarnya di Bandung, Rabu (29/12)
Baca juga: Kemendagri Luncurkan Pedoman BLUD Persampahan
Untuk penerapannya, Yana mengakui bisa ditempatkan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) sehingga tidak ada lagi sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Kemungkinan bisa ditempatkan berbagai mesin dengan berbagai metode di TPS, sehingga tidak ada lagi sampah dari TPS ke TPA.
Selain masalah sampah, Yana juga mengapresiasi adanya teknologi penjernih air dari ilmuan Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Ir I Gede Wenten, air yang dijernihkan bersumber dari Sungai Cikendal dan air tanah.
"Air merupakan sumber peradaban dan kehidupan, karena itu sumber mata air harus dijaga kelestariannya. Saya mengapresiasi hal tersebut, karena di tempat tersebut bisa membuat air sungai bisa dimanfaatkan. Bahkan air tanah yang telah diproses bisa menjadi air yang bisa langsung diminum," ucapnya.
Menurut Yana, mudah-mudahan dengan instalasi ini bisa ditularkan ke beberapa daerah, sehingga keterbatasan warga mengakses air bersih itu bisa tertangani. Kota Bandung banyak dialiri anak sungai dari Sungai Citarum yang tingkat pencemarannya cukup tinggi.
Namun, Sungai Cikendal yang termasuk anak sungai telah berhasil dimanfaatkan dengan teknologi di tempat tersebut.
"Dari tempat ini lahir satu semangat bagaimana kita bisa memproses air sehingga kita bisa mewariskan ke anak cucu ke depan. Sungai-sungai yang melintas di Kota Bandung ini bisa dimanfaatkan, entah itu untuk kebutuhan sehari-hari atau bahkan bisa dimanfaatkan untuk minum," terangnya.
Karena ke depan sumber daya air ini tentu akan berkurang dengan seiring bertambahnya jumlah penduduk dan tingkat pencemaran. Lewat suatu proses di tempat ini ternyata bisa dimanfaatkan.
Yana berharap, masyarakat juga dapat lebih memperhatikan air dan tidak mencemarinya karena air sebagai sumber peradaban.
"Jadi, saya punya keyakinan air itu sumber peradaban. Karena tidak ada satu peradaban, satu kehidupan makhluk hidup tanpa ada air. Sehingga saya sangat perhatian untuk menjaga sumber-sumber mata air," ujarnya.
Air tanah yang telah diproses bisa ini kata Yana, bisa langsung diminum. Sedangkan air dari Sungai Cikendal yang telah melalui proses penjernihan tersebut bisa dimanfaatkan warga untuk mandi, bercocok tanam, budidaya ikan, dan beragam kegiatan ekonomi kreatif lainnya. (OL-1)
Kecelakaan hebat sekitar pukul 18.50 WIB itu dipicu akibat truk boks mengalami rem blong saat berjalan di turunan jalan.
Salah satu puncak dari rangkaian kegiatan HAN adalah launching penyerahan Kartu Identitas Anak (KIA) yang dijadwalkan pada 31 Juli 2025.
Maka urgensi relokasi Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung yang telah berdiri sejak 19 Maret 1983, sangat memerlukan dukungan Gubernur Jabar, Wali Kota Bandung serta instansi terkait.
Event Pound Fit di Hotel Sutan Raja telah menjadi salah satu agenda favorit di kalangan pecinta kebugaran di Bandung
Nikmati perjalanan dari Jakarta ke Bandung hanya dalam 45 menit dengan Kereta Cepat Whoosh. Temukan 5 alasan utama mengapa Whoosh jadi pilihan favorit.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar), minta seluruh rumah sakit di Kota Bandung wajib melayani warga yang ber-KTP Bandung tanpa diskriminasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved