Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Selama enam bulan, para pelaku UMKM di Maluku Utara mengikuti program Active Selling. Mereka dibimbing para fasilitator agar terampil mengoptimalkan media sosial dan marketplace, menggunakan kasir online dan agregator, serta mendapat paket data. Kegiatan itu diselenggarakan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Nadya Sri Wahyuni, pedagang makanan dari Kelurahan Kalumata, Kota Ternate, Maluku Utara mengaku kini mampu menggunakan media sosial dan marketplace dalam pemasaran dan pencatatan. "Sebagai pedagang kecil, saya sangat senang dan terbantu, ini adalah pengalaman pertama. Saya mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan baru, bagaimana menjual dan mempromosikan produk secara menarik," ungkap Nadya.
Pelatihan diberikan daring dan luring dilakukan para fasilitator di setiap wilayah. Para UMKM juga melakukan pertemuan kelompok di pusat pelatihan serta mendatangi lokasi usaha para UMKM yang sukses.
"Fasilitator datang langsung ke rumah untuk mengajar kami praktik tips dan trik agar toko kami dapat order maksimal di masa pandemi seperti ini, supaya kami juga bisa memasarkan ke luar wilayah," ujar Nadya.
Direktur Ekonomi Digital Kominfo I Nyoman Adhiarna mengatakan, dunia digital membawa peluang baru bagi UMKM, agar mereka bisa optimal di pasar luring juga daring,” papar Nyoman.
Active Selling menyasar 26 ribu pelaku UMKM di sepuluh Kawasan Wisata Prioritas, termasuk di Maluku Utara. Indikator keberhasilan program itu di antaranya pelaku UMKM aktif mengunggah foto dan keterangan produk di marketplace, terampil berinteraksi dengan calon pembeli, serta bertransaksi daring. (*/X-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved