Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
JUMLAH investor pasar modal dari kalangan milenial di Sumatra Utara
mengalami peningkatan signifikan beberapa waktu terakhir.
Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumut mencatat jumlah investor pasar modal dari kalangan milenial di wilayah kerjanya sudah mencapai 52.580 pemegang SId (Single Investor Identification).
"Itu artinya peningkatan jumlah investor milenial, atau yang berusia 18-25 tahun di Sumut semakin tinggi," ungkap Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumut M Pintor Nasution, Jumat (24/9).
Dengan angka itu, lanjut dia, jumlah investor pasar modal dari kalangan
milenial mencapai 21% dari total investor di Sumut.
Bahkan, investor milenial yang kebanyakan terdiri dari pelajar dan
mahasiswa itu menjadi nomor dua terbesar setelah kalangan pegawai swasta yang sebanyak 39%.
Semakin gandrungnya kalangan milenial terhadap investasi pasar modal
membuat BEI Sumut semakin meningkatkan upayanya menjaring investor dari
kalangan ini.
Lebih lanjut diungkapkan, setelah mengalami penurunan sejak pandemi, kini nilai transaksi BEI mulai mengalami penaikan.
Setelah menurun sejak Februari menjadi sebesar Rp24,949 triliun dari posisi Januari yang mencapai Rp40,909 triliun, nilai transaksi kembali turun menjadi Rp9,408 triliun pada Mei.
Namun nilai transaksi naik lagi mulai Juni. Dari Rp9,408 triliun pada
posisi Mei, pada Juni sudah naik menjadi Rp14,987 triliun, Juli sebesar
Rp15,051 triliun dan pada Agustus menjadi Rp17, 482 triliun.
Selain itu, jumlah investor pasar modal di Sumut bertambah dan saat ini
sudah mencapai 138.455, hingga Agustus.
"Dari 97.635 pemegang SId di Sumut pada Januari, sekarang sudah menjadi
138.455 pada Agustus 2021," ujarnya.
Pintor menilai peningkatan jumlah investor ini mengindikasikan makin
dikenal dan dipercayainya pasar modal sebagai salah satu tempat investasi dan sumber pembiayaan. (N-2)
kita mengajak seluruh ekosistem sepak bola, manajemen dan penggiat olahraga serta investor pasar modal berinvestasi ke hal positif
MANTAN Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menegaskan tak ada potensi korupsi dalam penjualan saham yang rencananya dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
GUBERNUR DKI Jakarta, Pramono Anung mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bisa menjadi perusahaan terbuka.
Setiap pendapatan yang diterima BEI, KPEI dan KSEI pada 9 Agustus 2021 tersebut akan dialokasikan untuk dana sosial dalam rangka penanggulangan Covid-19.
Di tahun 2022. perusahaan induk terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia membukukan pendapatan (revenue) sebesar USD1,554 miliar atau sekitar Rp24 triliun.
CMSE 2024 menjadi tempat berkumpulnya berbagai pemangku kepentingan pasar modal Indonesia, mulai dari regulator, pelaku industri, hingga investor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved