Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Vaksin Digenjot, Destinasi Wisata Nusantara Bersiap Raup 11 Miliar Dolar AS

Iis Zatnika
23/8/2021 11:53
Vaksin Digenjot, Destinasi Wisata Nusantara Bersiap Raup 11 Miliar Dolar AS
Foto udara Kabupaten Garut yang tengah getol mengembangkan desa wisata.(Dok Kemenparekraf)

Pemerintah menyakini kebangkitan ekonomi akan terjadi pada kuartal keempat 2021 seiring dengan optimisme semakin melandainya kasus covid-19 pada September. Kondisi itu direspons Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan memfokuskan perhatian pada wisatawan nusantara (wisnus) yang berpotensi mendatangkan pemasukan bagi negara sebanyak 11 miliar dolar AS per tahun. Nilai itu didasarkan atas belanja yang dikeluarkan wisatawan dalam negeri yang pelesir ke luar negeri. 

"Sewaktu saya ditunjuk pada Desember 2020, pariwisata turun 80% dan kemudian dari yang tersisa hanya 20% itu, turun kembali 75% seiring dengan ditutupnya penerbangan. Sehingga saya pikir, paradigma harus diubah, jika selama ini kita sibuk mengundang wisatawan manca negara dan selalu membanggakan jumlah kunjungan mereka, ini adalah momentum untuk memoles permata yaitu wisnus yang kita pikat untuk berwisata di dalam negeri," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam perjumpaan dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (23/8). 

Sandiaga menuturkan, menangani wisatawan nusantara di masa pandemi hingga pasca pandemi, akan lebih mudah, salah satunya dengan aplikasi PeduliLindungi yang membantu instansi pemerintah melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran covid-19, termasuk status vaksinasi. Destinasi wisata akan dibuka seiring status di kabupaten/kota disertai penerapan prokes. Para pengusaha, pelaku usaha hingga pengunjung pun dinaungi dengan sertifikasi Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan). Sertifikat itu  diberikan gratis oleh Kemenparekraf dengan pengawasan dan pemantauan oleh pemerintah setempat.

Sekjen PHRI Garut Radiansyah sendiri menyatakan dari 100 hotel dan 250 restoran yang menjadi anggota, sebanyak 80% sudah memiliki CHSE. Mereka juga sempat merasakan guncangan keras pada pemberlakuan PPKM darurat pada Juli 2021 hingga jumlah tamu menurun hingga 20% bahkan di sejumlah lokasi tidak ada sama sekali. Kondisi itu memicu sebagian pelaku usaha wisata di Garut mengibarkan bendera putih walaupun hanya tiga hari dan setelah dilakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten dan sejumlah pihak terkait, bendera itu diturunkan. Kini, seiring dengan melandainya kasus di Jawa Barat hingga tak tersisa lagi zona merah, kondisi tamu mulai merangkak hingga 40-50%.  

"Ada harapan dari kegiatan vaksin yang diikuti pelaku usaha wisata yang di Garut sudah mencapai 50%, di Pendopo kabupaten juga setiap dari ada vaksinasi. Tadi juga ada komitmen pengembangan desa wisata di Garut dari Kemenparekraf," kata Radiansyah. 
 
Bupati Garut Rudy Gunawan menjelaskan pengembangan desa wisata diyakini akan menjadi pengungkit kegiatan wisata di wilayahnya ke depan. "Dari Desa Wisata Cangkuang saja bisa dikembangkan menjadi empat desa wisata. Bahkan Garut memiliki potensi 80 desa wisata. Kami juga memiliki wisata gunung yaitu Talaga Bodas yang jumlah kunjungannya salah satu yang terbanyak di Indonesia setelah Bromo," kata Rudy.

Ikhtiar lainnya untuk membuka jalan bagi bangkitnya pariwisata juga dipaparkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Saat ini vaksinasi dilakukan pada 200.000 warga setiap harinya dengan target 400.000 hingga 420.000 hingga bisa meraih kekebalan kelompok bagi 50 juta warga Jabar. "Kami meminta pasokan vaksin yang lebih lancar untuk mengejar target yang ditetapkan. Penduduk kami banyak, dengan jumlah wilayah yang luas, jauh lebih luas dibandingkan Jakarta sehingga kami berharap pasokannya lancar seperti Jakarta. Di Jabar kami didukung penuh TNI/Polri, terutama TNI, seperti yang terjadi hari ini," kata Ridwan Kamil saat menghadiri Serbuan Vaksin Bagi Masyarakat Umum dan Pelaku Parekraf di Pusat Pendidikan Kavaleri Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (22/8).
 
Sandiaga menuturkan, kerja bareng melawan covid-19 untuk memajukan sektor wisata, selain dilakukan dengan vaksinasi juga harus dibarengi investasi yang ditanamkan pemerintah dan swasta. Salah satu wujud investasi itu, pengalokasian Rp300 miliar anggaran bagi hotel dan tempat menginap yang menampung para tenaga kesehatan yang beristirahat. "Sifatnya pengajuan, program ini sudah disetujui Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), semoga ini bisa menjadi bagian dari upaya membangkitkan pariwisata nasional." (*/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya