Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Penuhi Kebutuhan IPDMIP Sumsel, KUBA Lakukan Ubinan Benih Padi

Mediaindonesia.com
05/8/2021 13:18
Penuhi Kebutuhan IPDMIP Sumsel, KUBA Lakukan Ubinan Benih Padi
Kecamatan Rambutan dan Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin, Sumsel, menerima program IPDMIP karena dilalui oleh aliran sungai.  (Ist)

DUKUNGAN untuk Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) di Sumatra Selatan, diperlihatkan Kelompok Usaha Bersama Agribisnis (KUBA) Maju Bersama. Kelompok ini melakukan ubinan benih padi untuk mendukung aktivitas IPDMIP. 

Kabupaten Banyuasin sendiri masuk dalam penerima program IPDMIP untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat perdesaan dengan memperhatikan sistem irigasi. Lokasi IPDMIP di Kabupaten Banyuasin berada di Kecamatan Rambutan dan Kecamatan Tanjung Lago.  

Kabupaten Banyuasin memiliki total luas lahan baku sawah pada 2020 seluas 186,169.86 hektare atau sekitar 34,5% dari total luas lahan baku sawah Provinsi Sumatra Selatan yaitu seluas 539,814.77 ha.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian akan terus memperkuat sektor pertanian. "Tidak hanya dalam masa pandemi Covid-19, namun juga hingga pasca pandemi Covid-19 salah satunya dengan mendorong peran Komando Strategis Pembangunan Pertanian yang ada di kecamatan (Kostratani),” kata Mentan.  

Semangat Kostratani sangat diapresiasi oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.   

“Pendampingan dan pengawalan oleh para Kopasus Kostratani (PBT, POPT, Penyuluh, PPEP yang direkrut oleh Pemerintah Daerah), terus diintensifkan meskipun saat pandemi Covid-19, petani dan Kopasus Kostratani harus tetap sinergi untuk mewujudkan ketahanan pangan dengan memperhatikan protokol kesehatan,” tambah Dedi dalam keterangannya, Kamis (5/8).

Menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banyuasin, Zainuddin, Kecamatan Rambutan dan Kecamatan Tanjung Lago menerima program IPDMIP karena dilalui oleh aliran sungai.  

“Aliran ini dapat dioptimalkan untuk peningkatan produksi masyarakat di sekitarnya melalui pemberdayaan yang difasilitasi oleh Program IPDMIP,” jelas Zainuddin.  

Salah satu penyumbang produksi padi yang cukup besar di Kabupaten Banyuasin adalah dari Kecamatan Rambutan. 

Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani Rambutan, Sunarno, menyampaikan bahwa hampir sekitar 500 hektar lahan petani yang  berada di aliran sungai Kali Padang, yang meliputi empat desa yaitu Desa Tanjung kerang, Desa Baru, Desa Durian Gadis dan Desa Parit.  

"Ke empat desa tersebut masuk dalam kegiatan IPDMIP tahun 2019 dan telah melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang (Farmer Field School) Budidaya Padi Rawa Lebak," ujaranya.

"Kita berharap akan terjadi transfer knowledge dari ketua kelompok tani peserta Sekolah Lapang Budidaya Padi Rawa Lebak ke anggota kelompok tani lainnya. Sehingga, ketua kelompok tani bisa ikut membantu para penyuluh melaksanakan program utama Kementerian Pertanian untuk support program Kostratani," ujar Sunarno. 

Kelompok Usaha Bersama Agribisnis (KUBA) Maju Bersama di Desa Sako, Kecamatan Rambutan yang diketuai Sugiharto, Rabu (4/8), melakukan ubinan hasil penangkaran benih padi Varietas Inpari 32 seluas 20 ha yang bekerja sama dengan kegiatan IPDMIP hasil pertanaman bulan Mei 2021 lalu ha untuk memenuhi kebutuhan benih di Sumsel. 

Hasil ubinan diperoleh produksi 7.3 ton/ha, sementara sebelumnya hanya sekitar 6-6,5 ton/ha. Panen raya direncanakan akan dilakukan oleh Gubernur Sumsel hari ini.

“Kelompok Usaha Bersama Agribisnis (KUBA) Maju Bersama memang setiap musim tanam padi selalu melakukan penangkaran swadaya, untuk memenuhi kebutuhan kelompok dan petani desa sekitarnya. Usaha penangkaran benih lebih menguntungkan karena harga benih hasil penangkaran senilai Rp10.000,-  hingga Rp12.000,- per kilogram sementara Gabah Kering Panen (GKP) untuk konsumsi senilai Rp5.500,- per kilogram," jelas Sugiharto.

Lebih lanjut Sugiharto mengatakan bahwa penangkaran bekerja sama dengan IPDMIP sangat  senang sekali karena ada kesepakatan bantuan saprodi oleh pemerintah, dan kelompok harus mengembalikan benih hasil penangkaran sebanyak 1,5 ton per ha untuk keperluan memenuhi kebutuhan benih kabupaten lain yang ada kegiatan IPDMIP. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya