Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Rumah Sakit Di Cimahi Butuh Pasokan Oksigen Secepatnya

Depi Gunawan
05/7/2021 06:25
Rumah Sakit Di Cimahi Butuh Pasokan Oksigen Secepatnya
Ilustrasi(ANTARA)

RUMAH Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat Cimahi, Jawa Barat kesulitan mengatasi kekurangan stok oksigen menyusul lonjakan pasien Covid-19. Direktur Utama RSUD Cibabat Sukwanto Gamalyono mengatakan, kesulitan mendapatkan oksigen medis mulai terasa sejak akhir Juni lalu. 

Untuk mengatasi persoalan tersebut, upaya yang paling memungkinkan adalah dengan melakukan penghematan. "Kita selalu mencoba pengadaan oksigen, pada saat ini memang oksigen tinggal menunggu jam. Mohon doanya mudah-mudahan bisa kondusif pengadaan oksigen di Cimahi," kata Sukwanto, Minggu (4/7).

Ia menyebutkan, kebutuhan oksigen di RSUD Cibabat per hari mencapai 3.293.440 liter gas atau kira-kira 23 tabung VGL. Sedangkan stok terakhir pada hari Jumat (2/7) adalah 1.417.600 liter.

"Harapan saya sekali lagi mohon doanya, usaha, mungkin ada masukan dari teman-teman kebutuhan oksigen dimana. Karena semua teman-teman sudah berusaha menghubungi distributor, bahkan kemarin kita dapat dari Halim, Krakatau Steel, sampai sejauh itu kita berusaha dapatkan," ujarnya.

Pihaknya sudah berbicara dengan Komisi IV DPRD Cimahi terkait kondisi oksigen saat ini. Pada kesempatan itu, pihaknya memohon supaya oksigen untuk industri dialihkan ke rumah sakit seperti halnya yang dilakukan di Jakarta.

"Saya sampai berkaca-kaca menyampaikan ke anggota dewan. Kalau seandainya sampai meninggal karena kekurangan oksigen di depan mata kita mau gimana coba? Kita sedih," ucapnya.

Kesulitan mendapat pasokan oksigen membuat pihak rumah sakit terpaksa menutup sementara atau lockdown layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) sejak pekan lalu, ditambah pula dengan adanya sekitar 200 nakes dan non nakes di RSUD Cibabat yang terpapar Covid-19.

Di tempat berbeda, stok tabung oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembang untuk pasien Covid-19 juga semakin menipis karena hanya tersisa tinggal 23 tabung saja.

"Betul (stok oksigen menipis), jadi sekarang kita hanya menerima pasien Covid-19 yang bergejala sedang," kata Kasubag Tata Usaha (TU) RSUD Lembang, Aep Pratna Jaya.

Setiap harinya, Aep menyebut, RSUD Lembang membutuhkan oksigen sebanyak 93 tabung berukuran 6 M3, sedangkan untuk saat ini pasokan dari distributor hanya sekitar 30 tabung. Kondisi ini bukan hanya terjadi di RSUD Lembang, tapi hampir di semua tempat karena menipisnya stok dari penyedia.

"Dengan kondisi seperti ini, akhirnya sebagian pasien yang bergejala berat dan mendesak membutuhkan oksigen harus dirujuk ke rumah sakit lain," bebernya.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemprov Jabar agar segera mendapat tambahan pasokan oksigen supaya semua pasien Covid-19 bergejala bisa tertangani. Menurutnya, bantuan tambahan oksigen ini sangat dibutuhkan sebab pasien Covid-19 yang dirawat dan membutuhkan oksigen masih cukup banyak.

"Sekarang jumlah pasien Covid-19 yang dirawat ada 28 orang dengan gejala sedang dan berat," tambahnya. (OL-15) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik