TINGKAT keterisian tempat tidur di ruang isolasi di setiap rumah sakit di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rata-rata berada di kisaran 59%. Artinya, sejauh ini rumah sakit di Kabupaten Cianjur masih bisa menampung pasien konfirmasi covid-19.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, menuturkan dibanding daerah lain di Jawa Barat, tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien konfirmasi covid-19 di Kabupaten Cianjur bisa dikatakan belum terlalu penuh bahkan overload. Yusman menyebutnya tingkat keterisian masih berada pada zona oranye.
"Di Cianjur alhamdulillah, untuk tingkat keterisian itu ada di zona oranye. Untuk daerah lainnya di Jawa Barat, hampir semua sudah merah dalam konteks keterisjan tempat tidur. Kita terakhir berada di angka 59%," kata Yusman, Minggu (27/6).
Hanya, lanjut Yusman, saat ini setiap rumah sakit memiliki asesmen sendiri. Artinya, tidak serta setiap pasien konfirmasi covid-19 harus dirujuk dari Puskesmas ke rumah sakit.
"Tapi dinilai ulang, terutama di IGD (instalasi gawat darurat), apakah layak dirawat atau dikembalikan ke Puskesmas untuk isolasi mandiri atau ke pusat isolasi," ucap Yusman.
Jadi, kata Yusman, jika terdapat pasien konfirmasi covid-19 yang dipulangkan, lebih karena belum memenuhi kriteria rawat. Di rumah sakit
sendiri, kriteria pasien konfirmasi yang dirawat kondisinya bergejala sedang hingga berat.
"Untuk gejala ringan seperti anosmia, batuk, demam, tidak kita anjurkan isolasi di rumah sakit," jelasnya.
Di Kabupaten Cianjur terdapat 4 rumah sakit rujukan yang menyediakan ruang isolasi bagi pasien konfirmasi covid-19. Keempatnya yakni RSUD Sayang Cianjur, RSUD Cimacam, RSUD Pagelaran, dan RS Dokter Hafiz (RSDH).
"Rata-rata semua rumah sakit, kurang lebih ada empat rumah sakit, kita perintahkan atau instruksikan untuk menambah 30%-40% dari ketersediaan awal. Paling banyak itu di RSUD Sayang dan RSUD Cimacan. Sudah realisasi itu di Cimacan," pungkasnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzy, mengatakan selain di rumah sakit, tersedia juga tempat isolasi bagi yang tidak bergejala. Lokasinya berada di Vila Bumi Ciherang di Kecamatan Pacet.
"Asalnya kita punya dua pusat isolasi. Namun sekarang kita pusatkan di Vila Bumi Ciherang. Tapi tidak extended. Tidak ditambah kapasitasnya karena keinginan kami hanya sebagai back up," kata Irvan.
Tingkat keterisian tempat tidur di pusat isolasi Vila Bumi Ciherang sendiri sifatnya berfluktuatif. Kisarannya antara 70%-100% karena saat ini kapasitasnya dikurangi. "Tetap nanti yang dioptimalkan itu di posko atau pusat isolasi di desa dan kecamatan," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Kawasan Rekreasi Ancol Ditutup Sementara