Kinerja Digital Perbankan BJB Meningkat Signifikan

Bayu Anggoro
24/6/2021 21:00
Kinerja Digital Perbankan BJB Meningkat Signifikan
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (tengah) bersama Direksi BJB lainnya(DOK/BJB)

DIGITALISASI yang terus digencarkan Bank BJB semakin menunjukkan hasil. Salah satunya terlihat dari meningkatnya transaksi yang dilakukan para nasabah.

Hal ini disampaikan Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi saat menjadi
pembicara dalam diskusi tentang digitalisasi perbankan di salah satu tv
nasional, Kamis (24/6). Menurut Yuddy, kenaikkan ini semakin terasa di
saat pandemi virus korona.

"Kami ada platform BJB Digi. PAda periode Desember 2020 ke Juni
2021 tumbuh signifikan sebesar 117,4%," katanya.

Menurut dia, meningkatnya penggunaan platform digitalnya itu otomatis
meningkatkan transaksi nontunai. Sebagai contoh, dia menyebut keberadaan QRIS merchant yang tumbuh 20 kali lipat dibanding Desember 2020.

Dari semula hanya 7.500 gerai yang menggunakan platform digitalnya, kini naik signifikan menjadi 135 ribu gerai. "Tumbuh 1.704%. Ini channel fee base income kami, yang jadi second backbone tumbuh 54,25%," ucapnya.

Dia menambahkan, pertumbuhan penggunaan transaksi nontunai yang
signifikan ini didominasi dari pelaku UMKM. Hal ini tidak terlepas dari
semakin banyaknya pelaku usaha tersebut di Jawa Barat.

Oleh karena itu, Yuddy menyebut pihaknya akan terus melakukan penetrasi
untuk meningkatkan layanan digital perbankannya. Terlebih, banyaknya penduduk Jawa Barat akan menjadi ladang yang subur bagi bisnis digital perbankan.

"Jawa Barat punya ekosistem yang kuat, ada 5.000 pasar yang bisa kita
lakukan penetrasi. Ada 5 juta penggiat UMKM, penduduk Jawa Barat 50
juta, Banten 8 juta," katanya.

Yuddy menyebut pihaknya sudah mematangkan konsep digital perbankan yang
diusungnya. Selain terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat,
pihaknya juga memutakhirkan perangkat yang diperlukan.

"Kami menyiapkan perangkat-perangkat utamanya, dalam rangka memudahkan
nasabah, debitur untuk bertransaksi perbankan," katanya.

Yuddy menambahkan, pada tahun ini pihaknya menambah tiga platform digital baru untuk memudahkan layanan perbankan. "Salah satunya BJB Laku, layanan akses kredit UMKM. Sekarang sudah bisa kami lakukan pembiayaan lewat BJB Digi," katanya.

Yuddy optimistis berbagai platform digital ini bisa memenuhi harapan
nasabahnya. Terlebih, pihaknya sudah sejak lama membangun platform
digital.

"Kami sudah menyiapkan dari Januari 2020. Kami sudah mendapat
persetujuan dari OJK maupun BI. Platform digital kami sudah di-aprove,
beberapa juga sudah dites BI maupun OJK," ujarnya.

Lebih lanjut Yuddy menyebut, digitalisasi perbankan ini merupakan
keharusan di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi.
"Digitalisasi menjadi keharusan, bukan pilihan. Kuncinya harus ada
ekosistem," katanya.

Menurutnya, perkembangan teknologi tidak bisa dihindari meski harus
berdampak terhadap unsur lainnnya. Teknologi tidak bisa ditolak dan dihindari.

Pihaknya pun kini menggandeng sejumlah fintech untuk memperluas
penyaluran kredit ke masyarakat khususnya pelaku UMKM. "BJB bekerja sama dengan beberapa fintech yang kredibel, dan sudah diassement serta lisensi dari OJK dan BI," ujarnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya