Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Progres Pembangunan Kereta Cepat Mencapai 74%

Bayu Anggoro
03/6/2021 22:20
Progres Pembangunan Kereta Cepat Mencapai 74%
Salah satu terowongan yang dibangun pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung(MI/BAYU ANGGORO)

PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) terus mengejar target operasional kereta cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung itu, pada 2022. Sampai akhir Mei, pekerjaan proyek itu diklaim sudah mencapai 74%.

Corporate Secretary PT KCIC Mirza Soraya menyebutkan upaya percepatan pembangunan terus dilakukan. Belum lama ini, pemasangan box
girder arah Bandung dari Casting Yard #1 sudah dirampungkan.

"Hingga saat ini pembangunan terus kami lakukan secara simultan di
berbagai aspek. Melihat perkembangan yang ada, kami optimis target
operasional pada 2022 bisa tercapai," tuturnya di Bandung, Kamis
(3/6).

Mirza menyebutkan, di tahun ini, selain penyelesaian konstruksi, juga
akan dimulai pemasangan peralatan sistem perkeretaapian. Ini dilakukan
sebagai salah satu tahapan persiapan jelang operasional kereta cepat.

"Target kami pada Februari 2022, konstruksi struktur bridge rampung.
Setelah itu kita akan melakukan beragam persiapan jelang uji coba," ujarnya.

Mirza menyebutkan sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo dalam
kunjungannya belum lama ini, KCJB akan terintegrasi dengan moda
transportasi lainnya. Di samping itu, keberadaan KCJB akan menghadirkan
dampak pengembangan ekonomi bagi daerah-daerah yang dilintasi.

Selama proses pembangunan, dia menyebutkan manfaat sosial keberadaan
KCJB yang sudah dirasakan masyarakat. Misalnya, secara berkala, PT
KCIC melakukan community development atau pengembangan masyarakat di
sekitar proyek pembangunan KCJB.

Beberapa benefit sosial yang diberikan, kata dia, adalah peningkatan
fasilitas umum bagi yang terdampak pembebasan lahan, pembangunan
infrastruktur dan lainnya. "Contohnya ketika ada masjid yang terkena
proyek ini, kami pindahkan masjidnya ke lokasi baru, dengan desain dan
kualitas yang lebih baik. Begitu juga dengan sekolah dan fasilitas
lainnya," jelasnya.

Guna mencegah adanya dampak lingkungan dari pembangunan KCJB, Mirza
menyebut PT KCIC selalu berkoordinasi dengan kontraktor yang melakukan
pembangunan. Kontraktor diminta untuk tidak hanya memperhatikan lokasi pembangunan, tetapi juga area sekitar pembangunan.

Dicontohkan, sebelum musim hujan, PT KCIC selalu mengingatkan
kontraktor untuk selalu melakukan normalisasi drainase yang tersumbat
dan pelebaran saluran di wilayah sekitar pembangunan. "Kami
terus membangun koordinasi dan komunikasi dengan seluruh pihak agar
pembangunan KCJB ini bisa berjalan lancar tanpa kendala," jelasnya.

Proses pembangunan KCJB, menurut Mirza, mayoritas dilakukan oleh putra
daerah. Untuk keterlibatan tenaga asing, mereka hanya bertugas sebagai tenaga ahli untuk aspek-aspek pekerjaan dengan metode atau teknologi yang sama sekali baru diaplikasikan di Indonesia. Itu ditempuh karena proyek kereta cepat ini adalah yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.

"Transfer knowledge dilakukan bukan hanya pada para pekerja, tetapi jugapada akademisi dan institusi pendidikan lainnya. Teknologi yang
digunakan dalam pembangunan KCJB adalah teknologi yang belum pernah
digunakan di Indonesia sebelumnya, maka dari itu banyak hal baru dan
membutuhkan tenaga ahli," jelasnya.

Mirza berharap tahapan pembangunan bisa berjalan tepat waktu. Ia meminta dukungan masyarakat dan berbagai pihak agar proses pembangunan KCJB berjalan dengan baik dan target operasional bisa berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya