Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Mulai Besok, Kota Cimahi Gelar Simulasi PTM Selama Enam Hari

Depi Gunawan
23/5/2021 16:50
Mulai Besok, Kota Cimahi Gelar Simulasi PTM Selama Enam Hari
Ilustrasi sekolah tatap muka(ANTARA)

DINAS Pendidikan Kota Cimahi, Jawa Barat akan melaksanakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) selama 6 hari, 24-31 Mei 2021, untuk jenjang TK/PAUD, SD dan SMP. Simulasi ini digelar untuk menyongsong PTM tahun ajaran baru 2021-2022 yang rencananya dimulai tanggal 19 Juli mendatang.

Simulasi PTM gelombang pertama ini hanya diikuti sejumlah sekolah yang sudah memenuhi kriteria. "Ada 83 persen SMP sudah siap, 80 persen tingkat SD, 60 persen TK dan 50 persen PAUD," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono, Minggu (23/5).

Diperkirakan, sekolah-sekolah yang sudah memenuhi kriteria belum tentu disertakan dalam simulasi. Hanya sekolah yang berkategori baik dan baik sekali yang boleh mengikuti simulasi, sedangkan kategori buruk dan cukup masih harus dipertimbangkan lagi.

"Bagi sekolah yang tidak lolos verifikasi diberikan kesempatan untuk memperbaiki kekurangan sekolahnya, nanti akan dilakukan verifikasi ulang 15-16 Juni mendatang. Soalnya akan ada simulasi tahap kedua pada 22-28 Juni mendatang," jelasnya.

Aturan simulasi mengacu Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. Salah satunya mengatur peserta uji coba, dimana pembelajaran setiap sekolah hanya diperbolehkan diikuti 50 persen siswanya.

"Tapi berbeda bagi sekolah yang jumlah siswanya banyak. Contohnya, SD Cipageran ada 1.800 orang, kalau 50 persen berarti 900 orang, masih banyak. Berarti dikurangi hanya 20 persen saja," beber Harjono.

Dinas Pendidikan melarang siswa yang mudik pada lebaran kemarin ikut serta dalam simulasi PTM. Pihaknya khawatir siswa yang dibawa orang tuanya mudik malah berisiko penularan Covid-19.

Harjono telah mengintruksikan kepada para kepala sekolah untuk mendata berapa jumlah siswa yang dibawa orang tuanya mudik. "Semua siswa yang dibawa mudik tidak disertakan dalam simulasi PTM, karena sesuai ketentuan, setelah mudik harus isolasi mandiri," ungkapnya.

Selain itu, guru yang disertakan dalam simulasi juga hanya mereka yang sudah divaksin Covid-19. Terkecuali bagi guru yang betul-betul tidak bisa divaksin lantaran memiliki komorbid. "Dari 4.800 guru, tinggal 200 orang yang belum divaksinasi. Harapannya pekan ini sudah rampung semua," ujarnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya