Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

DIY Dukung Larangan Takbir Keliling

Agus Utantoro
21/4/2021 12:12
DIY Dukung Larangan Takbir Keliling
Sejumlah umat muslim mengikuti pawai takbir keliling di Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta sebelum pandemi.( ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

PEMERINTAH Daerah Istimewa Yogyakarta mendukung kebijakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang melarang kegiatan takbir keliling pada malam Idul Fitri mendatang. Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, Rabu, mengatakan untuk memastikan tidak akan ada kegiatan takbir keliling, Pemda DIY akan berkomunikasi dengam takmir masjid di Kabupaten/Kota se DIY.

"Agar tidak terjadi klaster baru, kami mendukung kebijakan Menteri Agama," kata Kadarmanta Baskara Aji, Kamis (21/4).

Lebih lanjut dia menjelaskan, pada penyelenggaan takbir keliling dipastikan tidak dapat melakukan kontrol yang ketat agar protokol kesehatan ditegakkan.

"Bisa saja pesertanya dapat diatur, tapi penonton tidak mudah mengaturnya," lanjutnya.

Sementara itu laporan kasus covid-19 di wlayah DIY  kembali muncul. Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul saat ini masih melakukan tracing kontak positif klaster pelayat. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty menjelaskan saat ini telah terlacak 370 orang yang hadir melayat.

"Dari keluarga, dua orang terpapar positif covid-19," kata Dewi Irawaty.

Ia menjelaskan secara keseluruhah baik yang melayat maupun yang membantu ada 665 orang dan 370 sudah terlacak. Dari jumlah 370 tersebut, terlacak 37 orang melakukan kontak erat dengan yang positif covid-19.

"Dari 37 orang itu, hasil tes menunjukkan 34 positif dan tiga negatif," jelasnya.

baca juga: Kasus Covid-19 Bertambah

Bahkan ada dua orang dalam klaster ini yang meninggal dunia. Kronologi klaster tersebut, menurut Dewi diawali dengan seorang warga yang tiba-tiba pingsan di rumahnya. Keluarga dan tetangga kemudian menolong dan membawanya ke rumah sakit pada 22 Maret.

Orang tersebut, imbuhnya kemudian dilakukan swab, namun hasil swab belum keluar. Dan pada 23 Maret orang tersebut meninggal dunia. Setelah hasil swab keluar dan dinyatakan positif, Dinas Kesehatan Gunungkidul segera melakukan pelacakan dan hasilnya 32 orang positif covid-19. (OL-3)

 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya