Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

BBKSDA Riau Evakuasi Tapir Betina yang Terjebak Kolam Ikan Warga

Rudi Kurniawansyah
21/4/2021 08:56
BBKSDA Riau Evakuasi Tapir Betina yang Terjebak Kolam Ikan Warga
Proses evakuasi Tapir dari kolam ikan warga di Riau.(MI/Rudi Kurniawansyah )

BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berhasil mengevakuasi satwa dilindungi khas Sumatra, Tapir atau Malayan Tapirus Indicus berjenis kelamin betina yang terjebak dalam kolam ikan di perumahan cendrawasih di Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Riau.

"Pada pukul 13.20 WIB, call centre Balai Besar KSDA Riau mendapat laporan dari masyarakat tentang adanya satwa liar dilindungi Tapir yang terjebak. Tim Rescue segera diturunkan untuk melakukan evakuasi," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono di Pekanbaru, Rabu (21/4).

Ia menjelaskan, tim rescue yaitu Dokter Danang bersama paramedis dan perawat satwa segera menuju ke lokasi yang berada di perumahan Cendrawasih Jalan Garuda Sakti KM 3 Kota Pekanbaru.

Baca juga: Penyaluran Air Bersih di Pengungsian Adonara Terus Berlanjut

Tapir itu diketahui terjebak di kolam ikan semen berukuran sekitar 5 x 6 m dengan kedalaman sekitar 170 cm yang sedang dikosongkan namun dipenuhi air.

"Kolam ikan milik warga bernama ibu Juleha berada di perumahan bersebelahan dengan kebun sawit yang tidak begitu luas namun terdapat aliran sungai kecil. Berdasarkan keterangan pemilik kolam ibu Juleha, sekitar pukul 12 siang, dia mendengar bunyi yang sangat keras dan begitu dilihatnya ada Tapir masuk ke dalam kolam ikan miliknya. Kemungkinan Tapir sedang mencari makan di kebun dekat kolamnya dan terjerembab masuk dalam kolam tersebut," jelas Suharyono.

Ia mengungkapkan, Tim Balai Besar KSDA Riau bersama warga perumahan, aparat desa, polisi, dan Babhinsa berusaha melakukan evakuasi.

Proses evakuasi berjalan cukup sulit karena Tapir yang memiliki bobot lumayan berat tersebut berada pada kolam air.

"Upaya pembiusan sudah dilakukan dengan dosis maksimal namun belum memberikan efek yang sempurna, sehingga dilakukan upaya penggunaan kandang evakuasi dengan cara digiring. Tepat pukul 18.45 WIB, Tapir masuk ke dalam kandang evakuasi," terangnya.

Suharyono mengatakan, untuk proses pemulihan dan observasi oleh Tim medis Balai Besar KSDA Riau, Tapir tersebut sementara dititipkan ke Lembaga Konservasi yang juga kebun binatang Kasang Kulim, Kabupaten Kampar, Riau.

"Tapir sementara dititipkan di lembaga konservasi Kasang Kulim mengingat keterbatasan kandang di klinik transit satwa Balai Besar KSDA Riau," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
  • Lumba-Lumba Belajar dari Sesama

    04/3/2020 20:38

    Ini mengejutkan karena lumba-lumba dan paus bergigi lainnya cenderung mengikuti strategi do-as-mother-do untuk belajar perilaku mencari makan

  • Fosil Gajah Berusia 5 Juta Tahun Ditemukan

    04/3/2020 20:38

    Ditemukan di India utara dan diyakini berumur setidaknya 5 juta tahun. Fosil gajah tersebut ditemukan di Hutan Shivalik di daerah Badshahi Bagh, Uttar Pradesh.

  • Pola Pikir Manusia dan Monyet Serupa

    04/3/2020 20:38

    Untuk pertama kalinya, kami memiliki bukti empiris yang kuat tentang pola-pola pemikiran yang muncul secara alami pada semua manusia dan primata nonmanusia

  • Habitat Karang Lunak Ditemukan

    04/3/2020 20:38

    Penemuan ini sangat penting mengingat laut dalam adalah habitat paling tidak dikenal di dunia meskipun merupakan yang terbesar dan mencakup 65% dari planet ini

  • Jaringan Sosial Hiu Mengagumkan

    04/3/2020 20:38

    Ternyata hiu membentuk komunitas sosial yang stabil dari waktu ke waktu dengan beberapa individu sama selama empat tahun penelitian.

  • Mumi Penguin Ditemukan di Antartika

    04/3/2020 20:38

    Sisa mumi penguin dan ratusan tulang, bulu, serta tubuh yang diawetkan itu ditemukan di permukaan dengan noda guano segar oleh Prof Steven Emslie dan tim dari University of North Carolina.