Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PELAKSANA tugas Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Brigadir Jenderal Gatot Eddy Pramono mengultimatum tiga Polres, yaitu Pinrang, Sidrap dan Mamasa, untuk menangkap Brigadir Eddy Chandra, anggota Polres Mamasa yang kabur membawa 1 kilogram sabu. Tiga polres tersebut diharapkan bisa menangkap Eddy Chandra dalam waktu satu minggu kedepan.
"Ini juga berdasarkan instruksi dari Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang merilis daerah-daerah pengungkap kasus penyalahgunaan narkoba terbesar di Indonesia dan Sulsel termasuk didalamnya," kata Gatot, Selasa (12/4).
Eddy diketahui sebagai anggota sindikat pengedar narkoba jenis sabu berdasarkan pengembangan kasus kepemilikan sabu 3,4 kilogram oleh anggota Propam Polres Sidrap Brigadir Supardi.
Sementara untuk lima anggota Polda Sulsel yang hasil tes urinenya positif, masih terus dikembangkan oleh Bidokkes Polda Sulsel. "Tadi dilakukan pemeriksaan tahap kedua dengan mengambil sampel rambut dan hasilnya akan diumumkan juga pekan depan," seru Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Frans Barung Mangera.
Untuk Operasi Bersinar (Berantas Sindikat Narkoba) 2016 sejak 21 Maret hingga 11 April ini, jajaran Polda Sulsel yang terdiri atas 30 polres se Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat sudah menangani 145 kasus dengan target operasi sebanyak 83 orang, dan jumlah tersangka 228 orang, terdiri dari 31 bandar, 111 pengecer dan 86 pemakai.
"Narkoba ini sudah menyebar di semua kabupaten di Sulsel dan Sulbar. Dari 31 bandar narkoba yang tertangkap itu, berada di 15 kabupaten/kota, diantaranya Makassar, Pinrang, Bulukumba, Luwu Timur dan Mamuju," ungkap Frans Barung.
Dari 145 kasus yang ditangani dalam operasi bersinar, barang bukti yang diamankan berupa uang tunai senilai Rp84 juta, sabu 5,46 kilogram, 86 paket, dan 100 sachet, 3 linting ganja serta 301 ribu obat daftar G. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved