Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PERUSAHAAN Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Sulawesi Tengah, mendatangkan 3.000 ton beras dari Surabaya, Jawa Timur guna memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu. Saat ini, baru 500 ton beras yang sampai di gudang Bulog Palu, sementara sisanya 2.500 ton masih dalam perjalanan.
Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog, Abdul Gani mengatakan, pihaknya terpaksa kembali melakukan pengadaan beras dari luar daerah karena realisasi pengadaan beras Bulog di sejumlah sentra produksi padi di Sulteng, nihil. Pun demikian, panen perdana mulai Maret hingga bulan ini masih berlangsung.
"Karena pengadaan di daerah sendiri belum dilakukan, makanya untuk tetap mengamankan stok di gudang, terpaksa pengadaan dari Surabaya dilakukan," katanya di Palu, Selasa (12/4).
Menurut Gani, pendistribusian beras dari Surabaya masuk ke Palu dilakukan dengan dua tahap. Di mana tahap pertama sudah diterima
sebanyak 500 ton dan tahap ke dua 2.500 ton masih diperjalanan.
"Yang 500 ton sudah masuk dari beberapa hari terakhir, sedangkan sisanya mungkin tiga atau empat hari lagi baru sampai di gudang Bulog Palu," jelasnya.
Gani menyebutkan, belum adanya realisasi pengadaan beras di sejumlah sentra produksi padi di Sulteng, bukan karena belum masuknya masa panen. Melainkan, lanjutnya, murni karena Harga Pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan kalah dengan harga pembelian sejumlah pengepul yang sudah jauh hari menunggui hasil panen petani.
"Mau dipaksa untuk membeli juga tidak bisa karena HPP Bulog hanya Rp7.300 per kilo gram (kg). Sedangkan harga pembelian pengepul sampai Rp8.250 bahkan Rp8.500 per kg, jelas Bulog dengan harga murah tidak akan mendapat apa-apa," ungkapnya.
Akibatnya, karena terkendala dengan HPP yang rendah tersebut, hingga saat ini belum sedikit pun Bulog melakukan pembelian beras di tingkat petani Sulteng. Meski belum juga melakukan pengadaan di daerah sendiri, Bulog tetap optimistis pada panen raya pertengahan April hingga Juni nanti bisa melakukan pembelian.
"Tetap berharap bisa melakukan pembelian, bahkan kami optimistis target 42.000 ton di tahun ini bisa tercapai," Gani menandaskan. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved