Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AKIBAT tingginya curah hujan, saat ini, Jalan Trans Kalimantan, yang berada di Desa Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), sejak Kamis (1/4) terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30 cm dan panjang sekitar 1 kilometer.
Walaupun saat ini masih aman dilalui kendaraan, Pemrov Kalteng sudah melakukan langkah antisipasi. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalteng Shalahuddin, Jumat (2/4).
Dijelaskannya, saat ini, pihaknya telah menyiapkan dan menyiagakan alat berat serta menurunkan tim untuk melakukan pemantauan kondisi banjir.
Baca juga: Peringati Hari Air Sedunia, Jurnalis Tebar Benih Ikan di Jatiluhur
"Kami juga melakukan koordinasi dengan pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional untuk melakukan kesiapsiagaan baik alat berat dan tim guna memantau kondisi ruas jalan untuk dapat diantisipasi guna membantu aktifitas masyarakat," terangnya.
Selain itu yang dilakukan yakni dengan memasang garis pembatas di titik banjir terdalam dan jalan yang rusak.
"Pihak balai juga menurunkan tim untuk melakukan pemantauan jalur jalan dan pengaturan bertahap. Ini kami apresiasi," ujar Shalahuddin.
Jalan Trans Kalimantan, yang berada di Desa Bukit Rawi, merupakan langganan banjir apabila memasuki musim penghujan.
Padahal, ruas jalan ini adalah urat nadi yang menghubungkan Palangka Raya dengan 5 kabupaten di Kalteng seperti Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya.
Sementara itu, Ilham, PPK Wilayah III Balai Kecil Pelaksanaan Jalan Nasional Kementrian PUPR di Provisi Kalteng, menjelaskan pengerjaan jalan ini dilakukan secara multiyears itu akan selesai pada 2022.
Saat ini terus dikerjakan tiang pancang dan peletakan bagian jalan layang dengan panjang total 3,1 kilometer dan yang sudah terpancang 1,3 kilometer.
"Saat ini pelaksanaan pekerjaan jembatan layang sudah 6 bulan dari target 22 bulan dengan anggaran Rp165 miliar," jelasnya.
Situasi jalan yang diperbaiki saat ini nantinya akan dibuat pos dan alat berat disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk.
"Kalau di jalan tol kan kendaraan laju, sementara penerangannya minim," ujarnya.
Ketinggian air luapan sungai dan rawa sekitar mencapai lebih setengah meter merendam badan jalan sehingga kendaraan roda dua dan empat tidak dapat melintas.
Perbaikan darurat baik jembatan Astambul maupun jembatan Gunung Raja (Bati-Bati) sudah selesai dan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat bukan truk.
Pemprov Kalimantan Selatan menargetkan percepatan perbaikan Trans Kalimantan guna mengatasi kendala distribusi kebutuhan pokok dan transportasi pascabanjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved