Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBANYAK sembilan nama akan diusulkan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan sebagai penerima penghargaan bidang lingkungan Kalpataru tahun 2021 kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Hal ini disampaikan Kepala Seksi Kemitraan dan Peran Serta Masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Hariyanie, Senin (29/3).
"Tahun ini ada sembilan nama yang kita usulkan ke Kementerian LHK untuk meraih Kalpataru," ujarnya.
Usulan tahun menurut Anie lebih banyak dari usulan tahun sebelumnya yang diusulkan sebanyak dua nama. Penghargaan Kalpataru adalah penghargaan tertinggi bidang lingkungan yang diberikan pemerintah kepada individu atau kelompok terkait penyelamatan lingkungan.
"Penghargaan Kalpataru terakhir yang berhasil diraih perwakilan Kalsel yaitu pada 2019 lalu atas nama Hanif Wicaksono sebagai pelestari tanaman dan buah-buahan lokal khas Kalimantan," tutur Anie yang berharap Kalsel berhasil meraih Kalpataru yang pengumuman pemenangnya dijadwalkan September mendatang.
Adapun sembilan nama yang diusulkan sebagai peraih Kalpataru asal Kalsel berasal dari Kota Banjarmasin yaitu Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) kategori penyelamat lingkungan yang bergerak menyelamatkan hewan jenis kera hidung panjang Bekantan, maskot Provinsi Kalsel. Juga Hj Noor Hasanah, pelestari tanaman anggrek hutan khas Kalimantan.
Dari Kabupaten Tapin, ada nama Junaidi dari Desa Hyung kategori pembina lingkungan yang membina masyarakat desa untuk mengembangkan tanaman cabai lokal Hyung. Kemudian, Isyayar Apatasumba dari Desa Mangkuum, Kabupaten Tabalong yang bergerak di bidang pembibitan tanaman langka.
Selanjutnya ada tiga nama dari Kabupaten Kotabaru yaitu Bahtiar pengelola jasa lingkungan wisata Sarang Tiung, Adawiah pembina kelompok sadar wisata Mangrove di Desa Langadai dan Tri Widodo pengelola wisata alam Goa Lowo di Desa Tegal Rejo, Kecamatan Kelumpang.
baca juga: Wapres akan Resmikan Bandara Haji Muhammad Sidik di Kalsel
Sementara dari Kabupaten Banjar ada nama KH Zarkasy Hasbi dari Desa Cindai Alus yang bergerak di bidang Agrosilvofishery, ekowisata islam dan pelestarian kearifan lokal. Serta Pondok Pesantren Darul Hijrah Putera di Desa Cindai Alus yang selama ini melakukan upaya penyelamatan lingkungan melalui kegiatan konservasi air, adopsi pohon serta pengembangan tanaman pangan organik. (OL-3)
Penetapan legalitas hutan adat mengutamakan prinsip kehati-hatian agar tidak menimbulkan masalah berkepanjangan di kemudian hari.
SEJAK lima tahun terakhir, pemerintah memiliki perhatian khusus terhadap redistribusi aset melalui program Reforma Agraria.
Masyarakat adat yanMasyarakat yang masih mengandalkan tradisi turun-temurun dalam pengelolaan hutan adat sering kali tidak berdaya saat menghadapi kepentingan pihak eksternal
Kawasan gunung tampak gundul. Pohonpohon ditebang, lubang-lubang bekas galian tambang pun terlihat jelas.
PADA 2020 berdasarkan data KLHK luas hutan di seluruh Indonesia mencapai 95,6 juta hektare.
PAVILIUN Indonesia memaparkan sejumlah upaya pengendalian perubahan iklim dan keberhasilannya di ajang Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP-24) di Katowice, Polandia.
DI tangan Gubernur Sahbirin Noor ada angin perubahan yang diembuskan
HUTAN tidak hanya kayu. Para petani di pinggiran hutan di Kalimantan Selatan sudah membuktikannya
PROGRAM Revolusi Hijau tidak fokus pada satu soal. Selain penanaman pohon sebagai sebuah gerakan massal
PEGUNUNGAN Meratus merupakan gugusan gunung yang memanjang dari selatan ke utara melintasi 10 kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan
MENYAMBUT tibanya bulan suci Ramadan 1445 H, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menggelar Ramadhan Cake Fair (Pasar Wadai).
Dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 75 pendakian puncak Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan ditiadakan karena pandemi covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved