Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SALAH satu kelemahan Indonesia di masa lalu adalah kurang sarana dan prasarana untuk kegiatan ekspor-impor. Itu sebabnya sejak periode pertama masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo gencar membangun berbagai infrastruktur di berbagai daerah.
Salah satu yang menjadi perhatian pemeritah dalam membangun infrastruktur itu yakni pelabuhan. Tidak mengherankan jika kini Indonesia memiliki sejumlah pelabuhan yang cukup representatif.
Baca juga: Kinerja Bongkar Muat Pelabuhan Lhokseumawe Meningkat
Memang masalahnya tidak berhenti sampai di situ. Berbagai pelabuhan itu harus dikeloka dengan baik agar bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama untuk daerah tempat pelabuhan itu berada.
Berangkat dari situlah PT Berkah Industri Mesin Angkat ingin terus berkolaborasi dengan PT Pelindo IV di Makassar agar bisa membantu meningkatkan operasional pelabuhan.
“Program-program yang kami bawa tentunya merupakan program yang ke depannya akan memudahkan kita dalam menuntaskan kinerja operasional pelabuhan,” tutur Direktur Utama PT. BIMA, Andriyuda Siahaan dalam keterangannya.
Dalam kesempatan itu, PT BIMA yang merupakan cucu perusahaan PT Pelindo III melalui BJTI Port , memaparkan peran aktifnya sebagai perusahaan engineering pelabuhan di wilayah operasi PT Pelindo III. Dalam setahun terakhir mereka telah melakukan serangkaian inovasi filtrasi bahan bakar biodiesel agar lebih efektif saat digunakan.
Selain itu, mereka juga melakukan standarisasi bisnis proses dan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) melalui penerapan aplikasi dan peningkatan kompetensi teknisi dalam memelihara alat yang modern dan automated melalui sertifikasi dengan manufacturer spare part dan alat berat.
Sebagaimana dengan kapasitas PT BIMA yang kini telah mampu untuk memenuhi segala kebutuhan engineering kepelabuhanan, baik dalam bidang mintenance alat bongkar muat, fasilitas, bahkan konstruksi pelabuhan, mereka juga terus berupaya untuk beradaptasi dalam memenuhi segala kebutuhan engineering pada stakeholdernya dengan memudahkan proses bisnis yang dilakukan.
Direktur Utama PT Pelindo III, Boy Robyanto mendukung penuh kolaborasi yang dapat meningkatkan operasi bisnis bagi kedua belah pihak. Menurutnya saat ini merupakan kesempatan untuk melakukan pengembangan pelayanan engineering di luar wilayah operasi bisnis PT Pelindo III.
“Fokusnya tetap pada pelayanan prima pada seluruh pengguna jasa. Kami mendukung penuh adanya sinergi ini mengingat adanya peluang untuk mengembangkan pelayanan bisnis secara luas hingga diluar wilayah operasi bisnis Pelindo III,” jelasnya.
Senada, Direktur Utama Pelindo IV, Prasetyadi mendukung penuh sinergi kerjasama engineering companies Pelindo dan berharap adanya kerjasama mendalam yang terjalin setelah pertemuan ini. “Semoga kerjasama yang terjalin dapat lebih mendalam dan terealisasi dengan amanah,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini PT Pelindo IV menyampaikan salah satu misi mereka dalam meningkatkan layanan kepelabuhanan di wilayah Makassar dengan mengembangkan pelabuhan baru berstandar internasional dengan total investasi sebesar Rp1,51 triliun.
Sesuai dengan nilai inti kementerian BUMN yang telah diluncurkan oleh Menteri BUMN, Eric Thohir pada Juli tahun lalu, PT BIMA juga terus berupaya menyerap nilai inti AKHLAK dalam segala operasi bisnisnya. Terus berupaya untuk mampu menjadi insan BUMN yang amanah, kolaboratif juga adaptif demi kepentingan bangsa dan negara. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved