Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

BI Jawa Barat Bantu Tumbuhkan Ekonomi Pesantren

Bayu Anggoro
22/2/2021 21:55
BI Jawa Barat Bantu Tumbuhkan Ekonomi Pesantren
Sejumlah santri memanen sayuran yang ditanam secara hidroponik di Pondok Pesantren Al-Ghazaly, Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat.(ANTARA/Arif Firmansyah)

BANK Indonesia mendorong penguatan kemandirian pesantren di
masa pandemi ini. Salah satunya dengan mengembangkan UMKM dan pondok
pesantren sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Herawanto mengatakan, untuk mendorong
percepatan digitalisasi ekonomi, pihaknya menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan. "Kami berupaya untuk mendukung implementasi digital farming berupa greenhouse, screenhouse dan sarana budi daya lobster. Bantuan kami serahkan kepada empat pondok pesantren di Bogor dan Depok."

Keempat pondok itu ialah  Pondok Pesantren Al Ghazaly, Ponpes Darul Fallah, Ponpes Nurul Ihya dan Ponpes Hidayatullah.

Pemberian bantuan diserahkan dalam rangkain kunjungan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Menurut Herawanto, melalui bantuan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan yang diberikan, BI Jabar berharap bisa ikut mendorong peningkatan kemandirian ekonomi pesantren sehingga dapat lebih
berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, pondok pesantren diharapkan juga mampu berperan dalam menciptakan kemandirian pangan, sebagai salah satu kesiapan dalam menghadapi kemungkinan krisis pangan, seperti yang diperingatkan FAO pada awal 2020 lalu.

"Pengembangan kemandirian ekonomi pondok pesantren merupakan bagian dari konsep ekonomi dan keuangan yang berlandaskan pada nilai dan prinsip syariah. Pada dasarnya itu adalah konsep inklusif dan
universal sesuai dengan prinsip rahmatan lil' alamin," jelasnya.

Konsep itu, lanjutnya, melibatkan seluruh lapisan masyarakat tanpa sekat-sekat SARA. "Pada akhirnya program itu diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional."

Herawanto melanjutkan dalam era pemanfaatan teknologi digital seperti saat ini, proses pengembangan ekonomi pesantren dilakukan secara end to end. Salah satu cirinya ialah pemanfaatan digital baik dalam aktivitas usaha, juga dalam transaksi pembayaran.

Selain menyerahkan paket bantuan, dilakukan juga implementasi QRIS
(Quick Response Code Indonesian Standard) dalam transaksi ZISWAF di
lingkungan pondok pesantren yang didukung oleh LinkAja Syariah.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi aksi BI Jawa Barat yang memiliki kepedulian terhadap  pengembangan ekonomi pondok pesantren. "Melalui berbagai sinergi dan kolaborasi, ini adalah upaya  dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus pengendalian inflasi." (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik