Bupati Klaten Tinjau Banjir di Desa Pesu

Djoko Sardjono
07/2/2021 18:07
Bupati Klaten Tinjau Banjir di Desa Pesu
Bupati Sri Mulyani didampingi Sekda Jaka Sawaldi menyerahkan bantuan sembako di Posko Banjir Desa Pesu.(MI/Djoko Sardjono)

BUPATI Klaten Sri Mulyani meninjau lokasi banjir di Dukuh Mawen, Desa Pesu, Kecamatan Wedi, Klaten, Minggu (7/2). Banjir di daerah ini akibat tanggul Sungai Slegrengan jebol sepanjang 10 meter, Kamis (4/2) malam.

Hingga saat ini, permukiman warga Dukuh Mawen di Desa Pesu, masih terendam banjir. Warga yang terdampak banjir 125 kepala keluarga. Sebanyak 52 rumah warga yang terendam banjir dan ada di antaranya yang mengungsi.

Dalam peninjauannya di lokasi banjir, Bupati Sri Mulyani bahkan sempat bergabung dengan tim Dinas PU, BBWS Bengawan Solo, serta relawan dan warga desa yang tengah bergotong royong memperbaiki tanggul jebol.

Baca Juga:  Warga Terdampak Banjir Klaten Dapat Bantuan Sembako

Kemudian, untuk meringankan beban hidup warga terdampak banjir di Dukuh Mawen, Sri Mulyani menyerahkan bantuan paket sembako. Bantuan ini diserahkan di posko banjir Balai Desa Pesu yang juga dijadikan dapur umum.

Bupati menyatakan prihatin terjadinya banjir di Dukuh Mawen, Desa Pesu, Wedi, yang hingga saat ini belum surut. Bahkan, air banjir ada  yang masuk rumah warga. Dari laporan ada 52 rumah warga kemasukan luapan air banjir.

''Untuk korban bencana banjir, bantuan ada dan sudah disiapkan melalui anggaran DSP (dana siap pakai) dan BTT (biaya tidak terduga). Anggaran ini  sewaktu-waktu bisa digunakan untuk penanganan bencana di Klaten,'' jelasnya.

Menyoal banjir di Klaten, Bupati Klaten mengatakan, bahwa salah satu penyebab banjir karena masih ada sementara warga yang membuang sampah di sungai. Karena itu, masyarakat diimbau agar tidak membuang sampah di sungai.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani meminta masyarakat untuk waspada menghadapi cuaca ekstrem ini. Karena, menurut ramalan BMKG, musim hujan diperkirakan masih akan berlangsung sampai Maret atau April mendatang.

Sementara itu, Mardiyoto, warga Dukuh Mawen, saat bersih-bersih rumah kepada mediaindonesia.com mengatakan, bahwa keluarganya sempat mengungsi di Pasar Balong, ketika tempat tinggalnya dikepung banjir pada Jumat (5/2).

''Saat banjir bandang, air masuk ke rumah. Akibatnya, banyak peralatan rumah tangga terendam. Bahkan, dokumen penting seperti ijazah terendam banjir. Selain itu, pagar tembok roboh diterjang arus deras banjir,'' imbuhnya.

Selain di wilayah Kecamatan Wedi, banjir akibat hujan lebat pada Kamis (4/2) siang hingga malam hari dan tanggul jebol itu juga terjadi di beberapa wilayah kecamatan lain, seperti di Gantiwarno, Bayat, dan Cawas.

Peninjauan ke lokasi banjir di Dukuh Mawen, Bupati Sri Mulyani didampingi Sekretaris Daerah Jaka Sawaldi, Asisten I Ronny Roekmito, Kalak BPBD Sip Anwar, dan para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. (JS/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya