Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Selama Jateng di Rumah Saja, PSDK UMP Sediakan 2.100 Porsi Makan

Lilik Darmawan
06/2/2021 11:38
Selama Jateng di Rumah Saja, PSDK UMP Sediakan 2.100 Porsi Makan
Ibu-ibu PSDK UMP menyiapkan makanan bagi warga yang membutuhkan di Purwokerto selama Jateng di Rumah Saja.(MI/Lilik Darmawan)

PUSAT Studi Dakwah Komunitas (PSDK) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) menyediakan 2.100 porsi makan selama gerakan Jateng di Rumah Saja yang berlangsung pada Sabtu (6/2) dan Minggu (7/2). Penyediaan makan itu bagi warga Kampung Rahayu, Kelurahan Karangklesem, Purwokerto Selatan. Sebab, 350 jiwa yang berada di kampung setempat cukup terdampak.

Darmo, 46, warga setempat mengaku bahwa dengan adanya gerakan Jateng di Rumah Saja, dirinya tidak bisa bekerja di terminal bus Purwokerto.

"Pada masa pandemi seperti sekarang kan sudah sepi. Saya yakin, selama dua hari mulai Sabtu-Minggu, pasti semakin banyak bus atau mikrobus yang tidak jalan. Karena itulah, sementara di rumah. Konsekuensinya, saya tidak memeroleh pendapatan," ujarnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Klaten Bertambah 47

Menurutnya, dia cukup bingung, bagaimana nantinya mendaptkan makanan untuk istri dan lima anaknya.

"Kalau tidak bekerja, jelas saya  tidak punya pendapatan. Pekerjaan tukang parkir bus di terminal, jelas tidak mendapat gaji tetap. Makanya, kalau tidak bekerja, ya dipastikan tidak membawa uang. Tetapi, kami beruntung karena PSDK UMP menyediakan  makan selama dua hari," ungkapnya.

Rektor UMP Jebul Suroso mengatakan pihaknya mendeklarasikan Gerakan Gotong Royong Kemanusiaan dijadwalkan pada Jumat (5/2) sore, sehingga langsung dapat melayani masyarakat.

"Gerakan ini sengaja disesuaikan dengan gerakan Jateng di Rumah Saja yang berlangsung 6-7 Februari. Kami peduli kepada masyarakat tidak mampu khususnya yang ada di Kampung Rahayu. Setiap harinya, kami akan melayani sebanyak 350 jiwa yang ada di kampung setempat. Makan kami sediakan selama tiga kali sehari selama dua hari pada masa Jateng di Rumah Saja," jelas Rektor UMP.

Menurutnya, warung makan gratis yang dikelola para ibu tersebut menerima bantuan dari berbagai pihak.

"Bantuannya berupa bahan makanan yang kemudian diolah dan diperuntukkan bagi warga di Kampung Rahayu. Gerakan ini diinisiasi dari Purwokerto dan mudah-mudahan akan semakin meluas. Bahkan, kemungkinan warung gratis tidak hanya berhenti setelah  Jateng di Rumah Saja selesai, melainkan berlanjut," ujarnya.

Usai mencanangkan Gerakan Gotong Royong Kemanusiaan, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pihaknya sangat mendukung gerakan gotong royong tersebut.

"Kami sangat mendukung gerakan ini. Pemkab juga tidak akan tinggal diam, sebab pemkab juga akan memberikan bantuan misalnya akses jalan, bahkan ada wacana rumah susun. Pemkab akan memberikan bantuan pada sektor kebersihan, sanitasi dan pendidikan. Kampung Rahayu yang dulunya seperti itu, kini telah berubah," kata Bupati. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya