Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SEJUMLAH petani ikan keramba jaring apung (KJA) di Waduk Saguling, Bandung Barat, Jawa Barat mengalami kerugian hingga ratusan jutaan rupiah akibat puluhan ton ikan mati mendadak.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat, Unang Husni Thamrin mengakui fenomena matinya ikan di perairan waduk Saguling terjadi sejak sepekan terakhir. "Sejak Selasa sampai Jumat pekan lalu, kematian ikan KJA terjadi di blok Bunder, Perlas dan Gombong. Totalnya sekitar 40 ton ikan mati," kata Unang, Rabu (27/1)
Unang menjelaskan, fenomena kematian puluhan ton ikan ini disebabkan faktor cuaca serta curah hujan yang tinggi memicu arus di perairan. Arus di perairan mengakibatkan bekas pakan ikan yang mengendap dan mengandung zat yang bisa menyebabkan ikan mabuk terangkat ke atas permukaan air.
"Hujan yang turun berhari-hari mengakibatkan arus balik sehingga berdampak pada kualitas air menurun drastis, kandungan oksigen rendah mendekati 0 Ppm dan aroma air waduk berbau belerang (H2S)," ungkapnya.
Melihat kondisi cuaca yang kurang mendukung, Dispernakan menerjunkan petugas untuk sosialisasi dan memberikan peringatan dini serta meminta petani ikan menyetop sementara penebaran benih ikan baru. "Mereka juga diminta mengurangi intensitas pemberian pakan, mempercepat panen ikan dan mengangkat ikan yang telah mati dari perairan waduk," lanjutnya.
Pihaknya memprediksi, kerugian yang dialami para petani ikan mencapai ratusan juta rupiah. Sebelum mengalami kerugian yang lebih besar, sejumlah petani berhasil memanen ikan dan menjualnya.
Sementara itu, para petani ikan yang sudah terbiasa menghadapi kondisi cuaca seperti itu mempercepat masa panen. Sebagian petani ada yang melakukan panen lebih dini untuk menghindari kerugian.
"Hujan yang setiap hari turun ditambah kurangnya sinar matahari membuat ikan mabuk. Tanda-tanda ikan mabuk bisa terlihat dari mulutnya yang terus mengap-mengap dan sering keluar dari permukaan air, kemudian gerakannya pun kurang lincah," ucap seorang petani ikan KJA Waduk Saguling, Asep Sudrajat.
Menurut Asep, walaupun masih hidup, harga ikan dalam kondisi mabuk menjadi anjlok. Dari normalnya Rp24.000-Rp26.000 per kilogram turun menjadi Rp15.000 per kilogram. "Harganya turun dibawah pasaran, tapi daripada enggak terjual akibat mati, ya lebih baik dijual seadanya," lanjut Asep. (OL-15)
MGM Bosco Logistics meresmikan fasilitas cold storage guna memperkuat infrastruktur logistik dan memastikan kualitas produk perikanan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Provinsi Fujian, Tiongkok, guna memperkuat sektor kelautan, perikanan, dan mitigasi bencana kemaritima
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan Global Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2.
Untuk tahun ini, Dinas Perikanan Batam menargetkan ekspor ikan ke Singapura sebesar 5.500 ton dengan nilai mencapai Rp250 miliar.
Melalui perjanjian ini, diharapkan kondisi kerja awak kapal perikanan migran Indonesia di Taiwan dapat semakin membaik.
Perlu pembuatan sistem pencegahan banjir yang cukup besar seperti waduk atau embung
Penambahan bukaan pintu pelimpah air dilakukan lantaran kian meningkatnya curah hujan di wilayah hulu waduk.
Di tengah kota Jakarta akan dibangun juga sumur-sumur resapan dan biopori agar tanah air di Jakarta ini sendiri juga bertambah.
Seluruh elemen masyarakat Jakarta diimbau dapat turut serta menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan
TINGGI permukaan air Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat menyusut pada musim kemarau. Saat ini, penurunan muka air waduk telah mendekati batas bawah normal.
Bekerja sama dengan BRI Research Institute, BRI Life meresmikan rumah pemasaran UMKM Eceng Gondok Waduk Rawa Pening pada 7 Agustus 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved