PPKM Efektif jika Masyarakat Disiplin

Budi Ernanto
23/1/2021 22:44
PPKM Efektif jika Masyarakat Disiplin
Pekerja yang mengenakan masker berjalan di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (4/1/2021).(MI/FAHRULLAH)

PEMBERLAKUAN Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali dinilai mampu meredam covid-19. Tapi, perlu kedisiplinan yang tinggi dari masyarakat agar kebijakan tersebut efektif.

PPKM awalnya berlaku pada 11-25 Januari, kemudian diperpanjang hingga 8 Februari dengan mempertimbangkan masih tingginya penambahan kasus positif covid-19. Per Sabtu (23/1), kasus positif covid-19 di Indonesia bertambah 12.191, sehingga total kasus positif sebanyak 977.474. Daerah-daerah di Jawa menyumbang kasus positif cukup banyak.

"PPKM memang satu keharusan untuk diperpanjang, melihat indikator angka statistik menunjukkan (kasus) masih tinggi, masih terus di atas 11 ribu per hari. Kita harus waspada dan sudah tepat pemerintah memperpanjang PPKM," kata anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo dalam keterangannya, Sabtu.

Namun, kata Rahmad, PPKM tidak bisa berjalan efektif tanpa dukungan semua pihak, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat. "Pemerintah sudah mengambil langkah dan memutuskan PPKM, harus dilakukan oleh semua pihak," tuturnya.

Baca juga: Manfaatkan PPKM, Pengedar Paket Besar Diciduk Polisi

Dia melanjutkan, PPKM tidak akan efektif menekan kasus covid-19 jika masyarakat tidak disiplin baik menjalankan PPKM maupun menerapkan protokol kesehatan. Kalau masyarakat menyadari dampak PPKM jilid pertama masih jauh dari harapan, maka PPKM kedua yang dimulai pekan depan harus lebih didukung.

"Tidak boleh ditawar lagi. Bagi yang sudah menjalani protokol kesehatan pun juga tidak menjamin akan terkena apalagi yang abai," imbuhnya.

Menurut Rahmad, pengendalian covid-19 harus menjadi prioritas semua pihak. Setelah krisis kesehatan teratasi, dia yakin perekonomian bisa bangkit.

Pakar kebijakan publik UGM Agus Pramusinto pun mendukung perpanjangan PPKM di Jawa-Bali. Menurut dia, PPKM pertama sukses menekan kasus covid-19 di Banten dan Yogyakarta.

Namun, menurut Agus pemerintah pusat perlu memberikan panduan kebijakan yang lebih jelas kepada masyarakat. “Sehingga masyarakat bisa ikut mengawasi pelaksanaan kebijakan yang diberlakukan,” jelas Agus. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya