Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Berjaga di Dua Gunung

Bagus Suryo
18/1/2021 04:00
Berjaga di Dua Gunung
Lava pijar meluncur dari puncak Gunung Semeru terlihat dari Desa Oro Oro Ombo, Lumajang, Jawa Timur, kemarin.(ANTARA/ZABUR KARURU)

SUDAH dua kali, Gunung Semeru memuntahkan awan panas. Pada Sabtu (16/1) awan panas meluncur sejauh 4,5 kilometer dan kemarin sejauh 4 kilometer. Fenomena itu juga disertai guguran lava dengan jarak luncur 500-1.000 meter.

Namun, sampai kemarin, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi belum mengubah status keaktifan Semeru, masih tetap waspada atau level II. “Gempa letusan masih terjadi di Semeru. Pos Pantau di Gunung Sawur menyatakan ada tiga kali suara letusan atau gemuruh,” papar Kabid Mitigasi Gunung Api PVMGB, Hendra Gunawan, kemarin.

Sementara itu, Bupati Lumajang, Jawa Timur, Thoriqul Haq mengungkapkan daerah terdampak ialah Desa Sumber Mujur dan Curah Koboan. “Ada titik guguran awan panas di dua desa itu.”

Ia meminta warga waspada dalam menghadapi potensi bencana, yakni banjir lahar dingin di sekitar daerah aliran Sungai Curah Kobokan.

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim, Yanuar Rachmadi meminta warga tidak panik, namun tetap waspada terhadap ancaman awan panas guguran, guguran lava, dan lahar. “Warga juga harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya erupsi susulan.”

Hujan abu vulkanis Semeru juga dirasakan di sembilan kecamatan di Kabupaten Probolinggo. “Berlangsung beberapa jam pada Sabtu malam. Hari ini tidak ada hujan abu vulkanis lagi,” tutur Kepala Pelaksana BPBD Anggit Hermanuadi, kemarin.

Sebelumnya, pada awal Desember lalu, Semeru juga mengalami erupsi. Puluhan warga sempat mengungsi, namun kini sudah kembali.

Merapi

Di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Gunung Merapi juga belum tenang. Selama 12 jam, sejak Sabtu sore hingga kemarin, Merapi mengeluarkan 56 kali lava pijar.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi mencatat, 20 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.000 meter mengarah ke barat daya pada Sabtu. Sementara selama Minggu, Merapi memuntahkan 36 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter juga mengarah ke barat daya.

“Lava pijar di malam hari, kami akui menjadi pemandangan yang indah di malam hari. Namun, kami mengingatkan warga dan wisatawan harus tetap menjauhi radius bahaya yang ditetapkan sejauh 5 kilometer dari puncak gunung,” kata Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso.

Saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga. Erupsi Gunung Merapi cenderung bersifat efusif. Sejumlah wilayah bahaya terdampak guguran lava dan awan panas mengarah ke Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Jika terjadi letusan eksplosif, lanjut Agus, lontaran material vulkanis Merapi bisa menjangkau wilayah sejauh 3 kilometer dari puncak.

Masih tingginya aktivitas Merapi, membuat Pemerintah Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, menjaga warga di wilayah terdampak untuk bertahan di pengungsian. Saat ini, warga Kalitengah Lor berada di barak pengungsian Glagaharjo.

“Pemkab Sleman belum akan memulangkan para pengungsi ke permukiman asal mereka di Kalitengah Lor. Aktivitas Gunung Me­rapi masih tinggi dan BPPTKG belum merekomendasikan penurunan status,” tutur Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, Makwan. (FL/AT/AU/RF/BB/AD/JI/LD/RS/PO/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik