Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEAKTIFAN Gunung Merapi semakin meninggi. Kemarin, selama 12 jam, Pos Pengamatan menyatakan gunung di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta-Jawa Tengah itu mengeluarkan 14 kali lava pijar.
“Semuanya mengarah ke hulu Sungai Krasak. Jarak luncur maksimal mencapai 800 meter dari puncak,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Triyono.
Dari pos pengamatan juga terlihat asap berwarna putih dengan intensitas sedang membubung hingga 50 meter dari puncak. “Kegempaan embusan berlangsung 15 kali, 54 kali gempa guguran, 27 gempa vulkanis dangkal, dan 2 kali gempa tektonis jauh,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta, Hanik Humaida, menyatakan adanya perubahan morfologi area puncak. “Perubahan terjadi akibat adanya aktivitas guguran dan adanya kubah lava baru.”
Hanik menambahkan, guguran lava pijar selama sepekan terakhir teramati terjadi sebanyak 19 kali. Sementara itu, turunnya awan panas sudah terjadi sebanyak 4 kali.
“Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, disimpulkan bahwa aktivitas vulkanis Gunung Merapi masih tinggi. Potensi bahaya berupa guguran lava dan lontaran material vulkanis bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas bisa mencapai jarak maksimal 5 kilometer,” katanya.
Hanik meminta Pemerintah Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten untuk bersiap dengan upaya mitigasi karena Merapi bisa meletus setiap saat. “Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi harus dihentikan.”
Banjir bandang
Selain ancaman Merapi, sejumlah peristiwa bencana alam juga terjadi di beberapa derah. Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Malang dan sekitarnya, kemarin, mengakibatkan banjir bandang dan memutus sebuah jembatan.
Banjir juga membawa material potongan kayu dari Gunung Kelud menutup Sungai Sambong di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang. Selain Ngantang, bah juga menerjang Kecamatan Kasembon.
“Penyebab banjir bandang ialah hujan deras selama beberapa hari terakhir. Korban dan infrastruktur yang rusak sudah ditangani semua,” tegas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bambang Istiawan.
Rusaknya jembatan yang menghubungkan Dusun Druju dan Pondok Agung, lanjutnya, sudah diatasi tim gabungan dengan membuat jalan alternatif. Untuk sementara jalan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Kawasan wisata di Kabupaten Badung, Bali, juga terendam banjir. Luapan dua sungai membuat rumah dan pertokoaan di Banjar Pengubengan Kauh, Desa Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, direndam air dengan ketinggian 1 meter.
“Tim reaksi cepat sudah bergerak ke lokasi dan melakukan upaya yang dibutuhkan,” kata Kabid Kedaruratan BPBD Ni Nyoman Ermy Setiari.
Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, juga didera masalah. Tanah longsor yang menimpa jalan raya utama lintas Flores di Desa Culu dan Bambor menyebabkan 8 tiang listrik tumbang. Akibatnya pasokan listrik di Kecamatan Sanonggoang pun terputus total.
“Sudah seharian penuh listrik mati,” kata Kristina Bursa, warga Desa Golo Mbu.
Sementara itu, di Indramayu, Jawa Barat, banjir di tiga kecamatan sepekan terakhir mulai surut, kemarin. Kepala Sekretariat BPBD Caya menyatakan bersama pemerintah kabupaten, pihaknya mulai merencanakan penanganan jangka pendek dan jangka panjang sehingga banjir besar tidak terulang. (AT/BN/JL/UL/N-3)
Dalam upaya memperkuat komitmennya terhadap pendidikan dan kesejahteraan sosial, Garrya Bianti Yogyakarta, hotel bintang lima di Yogyakarta yang merupakan bagian dari Banyan Group
Keberadaan Kopi Sleman pun diharapkan dapat semakin mendukung iklim pariwisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin giat tanam pohon bersama Pemda DIY, Kraton Yogyakarta dan Pengurus Pusat Organisasi Pemuda Lintas Agama.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Magelang, Boyolali, Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (DIY) mengalami kegempaan ratusan kali dan kembali menggugurkan lava delapan kali.
Selama seminggu, terjadi gempa Fase Banyak 2.226 kali dan gempa Guguran mencapai 1.116 kali akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis, selama sepekan dari hari Jumat (27/9) hingga Kamis (3/10).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved