Tanggul Sungai Gamping Jebol, Petani Cemas Gagal Panen

Djoko Sardjono
07/1/2021 10:22
Tanggul Sungai Gamping Jebol, Petani Cemas Gagal Panen
Tanggul Sungai Gamping di Desa Burikan dan Sungai Padangan di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Klaten, jebol dan menggenani persawahan.(MI/Djoko Sardjono)

TANGGUL Sungai Gamping di Desa Burikan dan Sungai Padangan di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah, jebol diterjang banjir, Rabu (6/1) sore. Puluhan hektare areal pertanian  terendam luapan banjir akibat jebolnya tanggul dua sungai tersebut. Sungai Gamping dan Sungai Padangan meluap setelah di wilayah Kabupaten Klaten dan Gunungkidul diguyur hujan lebat sekitar tiga jam sejak pukul 14.00-16.30 WIB. Dan, bangunan tanggul semi permanen itu jebol akibat tidak mampu menahan arus deras sungai.

Informasi yang dihimpun mediaindonesia.com, Kamis (7/1), tanggul Sungai Gamping di Desa Burikan jebol pada dua titik. Panjang jebol titik pertama sekitar 25 meter dan titik kedua 10 meter. Sedangkan tanggul Sungai Padangan di Desa Karangasem jebol tiga meter.

Akibat tanggul jebol, lahan pertanian di Desa Burikan dan Desa Karangasem terendam luapan air sungai. Jika genangan banjir di areal persawahan itu tidak cepat surut, dikhawatirkan 40 hektare tanaman padi  berumur sekitar 50 hari terancam gagal panen.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Karangasem Surono membenarkan, bahwa jebolnya tanggul Sungai Gamping dan Sungai Padangan akibat tanggul semi permanen itu tidak mampu menahan arus deras sungai setelah hujan deras sekitar tiga jam sejak pukul 14.00 WIB.

"Tanggul Sungai Gamping di Desa Burikan dan Desa Karangasem sering jebol di musim hujan. Hal ini terjadi karena bangunan tanggul semi permanen itu banyak lubang tikus. Sehingga, jika volume air sungai meningkat drastis tanggul rawan jebol," jelasnya.

baca juga: 25 Genset Dipersiapkan di Pengungsian Merapi Magelang 

Sementara itu, Sekretaris Daerah Jaka Sawaldi, Rabu (6/1) malam  menggelar rapat koordinasi penanganan tanggul jebol Sungai Gamping dan Sungai Padangan. Rapat koordinasi diikuti BPBD, BBWS Bengawan Solo, Dinas PUSDA, Muspika Cawas, dan relawan peduli sungai. Untuk perbaikan tanggul telah disiapkan barang banjiran, antara lain kantong pasir dari Dinas PUSDA Jateng 5.500 lembar, Dinas PUSDA Klaten 2.000 lembar, BPBD 1.000 lembar, serta 150 beronjong kawat dari BPBD Klaten dan BBWS Bengawan Solo. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya