Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Strategi Jitu Atasi Lonjakan Pasien Korona

(Try/Hld/X-3)
05/1/2021 03:25
Strategi Jitu Atasi Lonjakan Pasien Korona
PEMBUKAAN PERDAGANGAN BURSA EFEK INDONESIA 2021: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri)(TARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.)

PEMERINTAH menyiapkan beberapa strategi tambahan dalam penanganan covid-19. Hal itu dilakukan mengingat libur Natal dan Tahun Baru 2021 diprediksikan memicu kenaikan
jumlah kasus positif.

Demikian pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ketika membuka perdagangan pasar modal awal 2021, kemarin.

“Arahan Presiden, rem dan gas harus diperhatikan sebab akar persoalan ini adalah pandemi covid-19. Tentu yang menjadi game changer-nya adalah vaksinasi. Vaksin ini telah
hadir di Indonesia sebanyak 3 juta dosis. Vaksinasi diharapkan dimulai Januari minggu kedua,” kata Airlangga.

Apalagi secara global, lanjut Airlangga, pandemi telah memicu munculnya strain baru dari virus korona. Untuk itu, pemerintah menutup pintu masuk Indonesia bagi WNA selama 1-14 Januari 2021 guna membatasi masuknya strain virus baru itu.

Pascaliburan Nataru diprediksi ada kenaikan kasus terinfeksi oleh covid-19 secara merata di seluruh daerah. Pemerintah akan memperhatikan fasilitas kesehatan dan memperluas fasilitas kesehatan.

Indonesia masih menunggu otorisasi penggunaan darurat dari Badan POM dan juga mengenai kehalalan vaksin. Diharapkan, itu bisa diselesaikan dengan data ilmiah dari penelitian di Bandung, Turki, dan Brasil.

“Kami melakukan multisource vaksin dan akan diberikan gratis kepada masyarakat. Vaksinasi berlanjut sampai kuartal I 2022,” ujar Airlangga.

Pada sisi lain, penambahan kasus covid-19 di Jakarta sejak Desember terus naik konsisten di atas 1.500 kasus. Bahkan dalam beberapa kali sempat tembus di atas 2.000 kasus per hari. Misalnya ada 2.056 kasus pada 29 Desember 2020, sebanyak 2.053 pada 30 Desember, dan ada 2.022 kasus pada 31 Desember.

“Sekarang tidak cukup 3T dan enggak cukup hanya di satu atau dua daerah. PSBB ketat enggak cukup di Jakarta. Sekarang semua daerah di Jawa tinggi penyebarannya. Kondisi saat ini 3T berupa testing, tra cing, dan treatment tidak cukup sehingga harus ada PSBB yang diperketat,” ungkap epidemiolog Dicky Budiman, Minggu (3/1). (Try/Hld/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya