Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Tahun ini Tetap Waspadai Bencana Alam

Yose Hendra
05/1/2021 04:10
Tahun ini Tetap Waspadai Bencana Alam
Perahu melintas di Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh, di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

MEMASUKI 2021, ancaman bencana masih jadi perhatian pemerintah daerah. Salah satunya Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

Tahun lalu, daerah ini dilanda bencana alam berupa banjir dan tanah longsor. Tahun ini, pemerintah kabupaten juga melakukan kesiapsiagaan terhadap ancaman gempa dan tsunami.

“Kami fokus meminimalkan risiko bencana tahun ini, baik korban maupun kerugiannya. Untuk itu, pemkab akan memperbanyak simulasi kesiagaan dan membentuk lebih banyak kampung siaga bencana,” ungkap Sekretaris Kabupaten, Erizon, kemarin.

Antisipasi dan mitigasi tidak akan dilakukan pemkab sendiri. Erizon berjanji akan melibatkan masyarakat, swasta, lembaga nonpemerintah, perguruan tinggi, dan media massa.

Pesisir Selatan, lanjut dia, berada pada kawasan zona merah bencana akibat gempa dan tsunami. “Mayoritas warga berdomisili dalam radius 0-3 kilometer dari bibir pantai. Ini jadi masalah serius sehingga jadi perhatian utama kami.”

Pelibatan perguruan tinggi juga dilakukan di Kabupaten Purba­lingga, Jawa Tengah. Tim Mitigasi Bencana Geologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto diminta meneliti dan memberi rekomendasi atas kejadian tanah bergerak di Desa Tumanggal, Pengadegan, Purbalingga.

Hasilnya, Ketua Tim Indra Permanajati menyatakan rumah terdampak yang mengalami rusak ringan bisa dihuni lagi setelah diperbaiki. Bencana tanah bergerak di lokasi itu berdampak pada 165 rumah, 20 di antaranya rusak berat.

“Retakan tanah harus ditutup dengan tanah dan semen. Longsoran bagian bawah harus ditahan dengan dinding penahan longsor, serta dibuatkan saluran air,” tambahnya.

Kebanjiran lagi

Sampai kemarin, kejadian bencana alam masih mewarnai sejumlah wilayah. Bencana yang terjadi mulai dari banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung dan rob. Bencana di musim penghujan itu terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, juga sebagian Sumatra dan Kalimantan.  

Banjir terbesar kembali terjadi di Aceh. Setelah sempat surut selama satu bulan, banjir kembali melanda Aceh Utara, Aceh Timur, dan Kota Langsa. Luapan air sungai mengepung puluhan kecamatan.

“Kami sudah menyiapkan dapur umum yang dibangun pada saat banjir pertama Desember lalu. Bantuan terus disalurkan ke wilayah terdampak,” papar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Timur, Ashadi.

Di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, ancaman datang dari laut lepas. Gelombang pasang laut menerjang dua desa di wilayah pesisir, yakni Muara Kintap dan Muara Asam-Asam.

“Selain rob, hingga saat ini, sejumlah wilayah di Kalsel juga direndam banjir. Hujan deras membuat hampir semua sungai meluap,” ujar Plt Kepala BPBD Mujiyat.  

Sementara itu, aktivitas gunung berapi juga masih menjadi ancaman. Tiga gunung masih berstatus siaga atau level III, yakni Gunung Sinabung, Merapi, dan Lewotolok.

Aktivitas menonjol diperlihatkan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, kemarin. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat adanya erupsi sebanyak 3 kali. Erupsi pertama membentuk kolom abu setinggi 700 meter, yang kedua dan ketiga 1.000 meter. (LD/MR/DY/AD/BB/BK/UL/RS/MG/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya