Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
LISTRIK sudah menjadi kebutuhan yang vital bagi masyarakat. Untuk itu pemerintah terus berupaya agar semua daerah di Tanah Air bisa segera teraliri listrik.
Hal itu pun disadari oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III. Mereka pun terus berkontribusi menjaga energi Indonesia. Salah satunya dengan menghadirkan Terminal LNG Benoa yang dioperasikan anak usahanya PT Pelindo Energi Logistik (PT PEL) yang diresmikan Presiden Jokowi pada 11 Juni 2016 silam memberikan perubahan dalam pemanfaatan energi hijau atau green energy di Pulau Dewata (Bali).
Baca juga: Sumba Siap Jadi Pemasok Listrik Tenaga Surya untuk Jawa
"PT Pelindo III melalui PT PEL berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam mendukung ketahanan energi nasional," ujar Direktur Utama PT Pelindo Energi Logistik (PEL) Wawan Sulistiawan dalam siaran persnya Rabu (30/12).
Terminal LNG Benoa juga telah ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui penetapan Kementerian ESDM yang diputuskan melalui Kepmen ESDM No.159/2020 (Terminal LNG Benoa halaman 27 nomor urut 118) itu sebagai bentuk komitmen PT Pelindo III dalam mengamankan fasilitas Terminal LNG Benoa untuk mendukung kehandalan kelistrikan Indonesia.
Terminal LNG Benoa merupakan LNG Terminal Terapung Pertama skala menengah (middle scale) di Indonesia untuk menyimpan, meregasifikasi dan menyalurkan gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas 200 MW Pesanggaran (PLTDG) milik PT Indonesia Power (PT IP) yang merupakan anak perusahaan PT PLN.
Menurutnya, pola pemanfaatan Terminal LNG terapung untuk mendukung kehandalan energi listrik tersebut dinilai paling tepat untuk Indonesia sebagai negara kepulauan. Peran pelabuhan sebagai link (supply chain logistik); gateway (pintu gerbang ekonomi) dan interface (pertemuan sea dan land transportation) sangat mendukung terciptanya efisiensi energi listrik di Pulau Bali.
"Hingga akhir 2020 Terminal LNG Benoa telah melakukan 83 pengapalan LNG dengan status Zero Accident untuk memenuhi kebutuhan pasokan gas PLTDG Pesanggaran dimulai sejak 2016 hingga saat ini," kata Wawan.
"Hal ini merupakan komitmen PT Pelindo III menjalankan lima prioritas prinsip Kementerian BUMN yaitu Pengembangan Talenta yang diimplementasikan oleh PT PEL dalam meningkatkan kompetensi SDM dan memiliki sertifikasi dari BNSP."
Dikatakan bahwa penggunaan LNG (gas alam cair) untuk energi listrik juga memiliki nilai lingkungan dan ekonomis yang tinggi. Dibandingkan dengan bensin dan solar, LNG lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi sekitar 85%, dan dibandingkan CNG, LNG memiliki nilai densitas energi 3 kali lebih besar pada volume yang sama disamping menghasilkan harga ekonomi kelistrikan yang efisien.
"Kolaborasi antara PT Pelindo III, PT PLN dan PT Pertamina dalam ekosistem bisnis BUMN itu mendukung program pemerintah 'konversi energi pembangkit listrik' dari BBM menjadi gas yang lebih ramah lingkungan, juga mampu menghemat Rp4 miliar/hari dari penggunaan BBM," jelasnya.
"Ke depan kami akan mengembangkan pemanfaatan LNG untuk menjaga ketahanan energi nasional melalui fasilitas midstream LNG untuk kebutuhan pembangkit, industri, retail dan rumah tangga," ungkapnya. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved