Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BAHAYA akibat bencana alam belum akan menyingkir. Salah satunya banjir yang disebabkan naiknya air laut ke daratan.
Bahaya datangnya rob itu diungkapkan Badan Meteorologi KLimatologi dan Geofisika Maritim Tanjung Perak Surabaya, kemarin. "Selama tiga hari ke depan, rob akan terjadi di sejumlah pesisir. Di Surabaya dan sekitarnya, rob melanda kawasan Kenjeran, Wonorejo, Romokalisari, dan Pelabuhan Tanjung Perak," ujar Kepala BMKG, Taufiq Hermawan, kemarin.
Ia menambahkan puncak musim hujan terjadi pada Desember, Januari, dan Februari. Dengan curah hujan tinggi itu potensi terjadinya banjir rob sangat besar.
"Ketinggian rob akan mencapai 120-130 sentimeter dari permukaan air laut. Kejadiannya berlangsung pada pukul 22.00-23.00 WIB," tambahnya.
Peringatan serupa diungkapkan Rendi Krisnawan, pengamat cuaca dari Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah. "Hujan lebat, petir, dan angin kencang mengancam sejumlah wilayah di Jawa Tengah hingga awal 2021," ungkapnya.
Fenomena itu, lanjut dia, terjadi akibat adanya belokan angin dan konvergensi akibat sirkulasi siklonik di Laut Tiongkok Selatan dan barat laut Benua Australia. Di Jawa Tengah bagian selatan, potensi hujan lebat, petir dan angin kencang akan terjadi di Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen.
"Warga diminta waspada adanya potensi cuaca ekstrem ini. Bencana yang bisa ditimbulkannya mulai dari banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang," tandas Rendi.
Di Bangka Belitung, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Mikron Antariksa meminta warga untuk waspada. "Dalam beberapa hari ke depan, seluruh wilayah di Babel dilanda cuaca ekstrem. Hujan, angin kencang, dan ombak tinggi datang setiap hari."
Banjir di 5 Kecamatan
Kemarin, bencana alam masih merundung sejumlah wilayah. Banjir mengepung lima kecamatan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
"Tingginya curah hujan membuat sungai dan rawa meluap. Banjir merendam kawasan permukiman, namun aktivitas warga masih normal," ungkap Plt Kepala BPBD Kalimantan Selatan Mujiyat.
Ancaman kejadian bencana sudah diumumkan BMKG Kalsel beberapa hari sebelumnya. Peringatan itu menyebutkan hujan, petir, dan angin kencang akan melanda Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Kotabaru.
Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono menilai banjir bukan semata akibat tingginya curah hujan. "Kerusakan dan semakin rendahnya daya dukung lingkungan di Kalsel ikut berandil besar."
Banjir juga masih mengakrabi warga di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Dua desa di Kecamatan Susukan dikepung luapan air dari Sungai Uwanganayam.
"Total warga terdampak mencapai 1.230 jiwa. Mereka harus mengungsi karena air masuk ke rumah mereka setinggi lebih dari 0,5 meter," kata Kepala Pelaksana BPBD Alex Suheriyawan.
Deraan bencana juga belum surut di Sukabumi. Tanah longsor susulan terjadi di Kampung Gunung Buleud, Desa Loji, Kecamatan Simpenan. Material tanah longsor menutup separuh ruas badan jalan menuju kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
"Tanah longsor susulan di salah satu tebing ini dipicu hujan deras. Ketebalan tanah longsor mencapai 6 meter," ungkap Pengawas Lapangan Balai Besar Pengelola Jalan Nasional Wilayah VI, Yuki Edistira Manoppo. (LD/RF/DY/UL/BB/BK/N-2)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar.
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved