Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Antisipasi Ketat Bisa Tekan Penularan

APUL ISKANDAR
30/12/2020 00:15
Antisipasi Ketat Bisa Tekan Penularan
(Sumber: Kemendikbud/Satgas Penanganan Covid-19/Tim Riset MI-NRC)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Tebing Tinggi terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi risiko penyebaran covid-19 melalui operasi Natama menyambut pergantian tahun serta kesiapan sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) yang diagendakan dimulai 4 Januari mendatang.

Berbagai persiapan dan kegiatan pun sudah mulai dilaksanakan aparat serta petugas yang tergabung dalam Satgas Covid-19 Kota Tebing Tinggi melalui Tim Operasi Natama berupa edukasi dan sosialisasi secara masif.

Juru bicara Pemkot Tebing Tinggi Dedi P Siagian menjelaskan Tim Operasi Natama sangat serius memperhatikan perkembangan data kasus covid-19 menjelang pergantian tahun.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, Dedi menjelaskan Pemkot Tebing Tinggi mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama memahami berbagai kebijakan dan imbauan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran covid-19.

Terkait dengan kesiapan PTM, Tim Verifi kasi Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tebing Tinggi, kemarin, mengunjungi beberapa sekolah dasar (SD) dan SMP di sana untuk memverifi kasi kesiapan sekolah yang diagendakan masuk mulai 4 Januari 2021.

Tim terdiri atas berbagai unsur dinas yang ada di Pemkot Tebing Tinggi, di antaranya Kadis Kesehatan yang dipimpin Nanang Fitra Aulia, Kadis Kominfo dipimpin Dedi Parulian Siagian, Plt Kadis Pendidikan Idam Khalid, dan Kadis Perhubungan Syafrin Harahap.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Tebing Tinggi yang juga bertugas sebagai Kadis Kesehatan di Pemkot Tebing Tinggi Nanang Fitra Aulia menjelaskan tujuan verifi kasi ke berbagai sekolah ialah memastikan dimulainya PTM.

“Jadi, di dalam verifikasi itu harus memenuhi semua persyaratan sesuai aturan protokol kesehatan untuk dimulainya pembelajaran,” kata Nanang.

Hal yang paling utama, menurut Nanang, ialah persyaratan atau izin dari komite sekolah. “Ini merupakan persyaratan mutlak dan juga izin dari orangtua murid untuk memulai pembelajaran di sekolah tersebut,” tegasnya.

Klaster pendidikan


Ada kekhawatiran, pelaksanaan PTM pada Januari 2021 berpotensi menimbulkan penularan covid-19 di klaster pendidikan. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong pemerintah pusat dan daerah mempersiapkan PTM secara sungguh-sungguh, terencana, dan masif.

Banyak hal yang mesti diperhatikan saat menggelar PTM. “Perlu kecermatan dan kehatihatian, jangan sampai sekolah berpotensi kuat menjadi klaster baru,” kata komisioner bidang pendidikan KPAI, Retno Listyarti.

Pihaknya menyebut pemerintah perlu melakukan pemetaan sekolah yang siap dan belum siap menggelar PTM. Alasan mereka bukan berarti sekolah yang berada di zona hijau lebih leluasa membuka kelas tatap muka.

“Meski zonanya hijau, tetapi sekolah belum siap, tunda PTM, tetap perpanjang pembelajaran jarak jauh (PJJ). Perlu keterlibatan aktif Gugus Tugas Covid-19 Daerah,” ujarnya.

Retno mengusulkan PTM digelar hanya untuk materi pelajaran sulit hingga memerlukan praktikum. Materi dalam kategori sedang dan mudah diberikan melalui PJJ. (Van/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya