Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Evaluasi setelah Pesta Demokrasi

Taufan SP Bustan
26/12/2020 04:20
Evaluasi setelah Pesta Demokrasi
Muslimun, Sekretaris DPW Partai NasDem Sulteng.(MI/M Taufan SP Bustan)

TAHUN ini, Sulawesi Tengah menggelar 1 pemilihan gubernur, 7 pemilihan bupati, dan 1 pemilihan wali kota. Selain mendudukan kadernya sebagai pemenang dalam pemilihan gubernur, usungan Partai NasDem di empat kabupaten juga dipastikan menang.

Namun, bagi Muslimun, kondisi itu tidak membuatnya berpuas diri. Kekalahan di tiga kabupaten dan Kota Palu terus membebani dia dan pengurus NasDem Sulawesi Tengah lainnya.

“Kami akan segera melakukan evaluasi untuk menjadi pelajaran dan masukan. Ke depan, kami harus melangkah lebih baik lagi,” ujar Sekretaris NasDem Sulawesi Tengah itu, kemarin.

Pasangan calon usungan NasDem kalah di Poso, Sigi, Banggai Laut, dan Kota Palu. “Langkah partai ialah meng­evaluasi kembali dari proses di tingkat kabupaten dan kota,” sambungnya.

Namun, di tingkat provinsi, NasDem mensyukuri raihan dan hasil kerja keras mereka. Rusdi Mastura, calon gubernur yang juga kader partai, berhasil memuncaki hasil penghitungan suara.

Evaluasi dalam bentuk lain harus dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Barat. Pasalnya, seperti diungkapkan ketuanya, Ramdan, jumlah partisipasi pemilih di empat kabupaten tidak mencapai target 77,5%.

“Di Bengkayang hanya 69,5%, Sambas 66,9%, Sekadau 74,6%, dan Ketapang 70,3%. Sementara di tiga kabupaten lain, yakni Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu, angkanya di atas target,” paparnya.

Kondisi berbeda terjadi di Riau. Tingkat partisipasi di sembilan kabupaten dan kota mencapai 70,39%. “Angka itu naik signifikan karena pada 2015 lalu tingkat partisipasi pemilih berada di 65,03%,” ujar anggota KPU Nugroho Noto Susanto.

Kenaikan yang sangat tinggi juga terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. “Dari 60,13% pada Pilkada 2015, tahun ini naik menjadi 73,42%,” ungkap anggota KPU Ai Rochmawati.

100 hari kerja

Gerak cepat dilakukan pasangan Cellica Nurrachadiana-Aep Syaepuloh di Karawang, Jawa Barat. Setelah pasti menang dan tanpa gugatan dari pesaingnya, pasangan itu langsung mematangkan target 100 hari kerja.

“Sektor UMKM dan peningkatan lapangan kerja akan menjadi fokus kerja awal kami. Kami akan mengebut memberikan bantuan UMKM dan membuka lapangan kerja baru,” kata Aep.

Pemerintah kabupaten, lanjut dia, akan membantu menyediakan pasar bagi 1.000 UMKM. Setiap desa dan kelurahan harus menonjolkan minimal tiga produk UMKM.

“Karawang memiliki 309 desa dan kelurahan. Kita upa­yakan produk UMKM ini dipasarkan di koperasi-koperasi pabrik yang jumlahnya mencapai ribuan,” tutur pengusaha muda ini.

Untuk melancarkan program itu, Aep mengaku sudah mengajak bicara forum kepala personalia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia-Karawang. Mereka sepakat membantu UMKM.

Produk yang hendak dipasarkan di koperasi pabrik, murni buatan UMKM setempat, di antaranya rengginang, keripik, dan kue-kue basah.

“Cara ini kami yakini membuat UMKM memiliki pasar yang jelas sehingga usaha mereka bisa berkembang. Untuk lapangan kerja, kami juga sudah bicara dengan para pengusaha,” tandasnya. (RK/AD/CS/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya