Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Abaikan Resapan Banjir pun Datang

UL/BB/RF/N-3
24/12/2020 04:10
Abaikan Resapan Banjir pun Datang
Warga melintasi banjir yang merendam di desa Wanakaya, Kecamatan Gunungjati, Cirebon, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

IMRON Rosyadi sudah turun ke sejumlah wilayah saat banjir terjadi. Bupati Cirebon, Jawa Barat, itu menyimpulkan penyebabnya adalah kurangnya lahan resapan air.

“Resapan air sangat kurang karena masifnya pembangunan. Selain itu, masih banyak warga Cirebon yang membuang sampah langsung ke sungai,” tutur Imron, kemarin.

Di daerah ini, banjir parah terjadi di dua desa di Kecamatan Plered. Hujan deras menyebabkan Sungai Sikenanga meluap, sehingga mem­buat puluhan rumah warga terendam air setinggi 60 sentimeter.

“Secara geografis, posisi Cirebon berada di daerah rendah, sehingga kiriman air sering datang dari wilayah di hulu. Untuk penanggulangan, kami memastikan akan berusaha melakukannya,” tambah Imron.

Di Kabupaten Cianjur, pemkab harus terus berhitung kerugian akibat bencana alam. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mendapati banyak jaringan irigasi yang rusak.

“Tanah longsor dan banjir menjadi penyebabnya. Kerusakan selalu terjadi setiap tahun di musim penghujan,” aku Plt Kepala Dinas PUPR, Eri Rihandiar.

Ia menambahkan perbaikan dan peningkatan jaringan irigasi menjadi program prioritas di Cianjur, sehingga cepat dilaksanakan. Pasalnya, pemkab menempatkan sektor pertanian sebagai andalan.

Selama ini, lanjutnya, dana pembangunan jaringan irigasi tidak terkendala. Selain dari APBD, pihaknya juga mendapat bantuan dana alokasi khusus dari pemerintah pusat. Pemprov DKI Jakarta juga memberi bantuan untuk Cianjur sebagai daerah penyangga.

Sementara itu, hujan deras telah membuat jalan antardesa di Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, ambles. Akibatnya, transportasi di wilayah Kecamatan Riau Silip terkendala.

“Jalan aspal tergerus arus air saat hujan deras terjadi. Untuk sementara arus lalu lintas di wilayah ini ditutup dulu, karena sangat rawan jika dilewati kendaraan,” kata Kepala Badan Penanggu­langan Bencana Daerah Bangka Belitung, Mikron Antariksa. (UL/BB/RF/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya