Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Sebanyak 170 Peselancar Berkompetisi di Mandalika 

Iis Zatnika
15/12/2020 23:42
Sebanyak 170 Peselancar Berkompetisi di Mandalika 
JUmpa pers Mandalika Hotels Association (MHA) Open 2020 Surfing Competition(Dok Kemenparekraf)

Wisatawan peselancar atau surfer cenderung mencari destinasi wisata yang sepi dan mereka memiliki masa tinggal yang panjang. Karakter ini sejalan dengan program pemerintah yang fokus pada kualitas wisatawan dibandingkan kuantitasnya serta situasi pandemi saat ini.

Kondisi itulah yang melatari penyelenggaraan Mandalika Hotels Association (MHA) Open 2020 Surfing Competition, di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, ombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada  16-18 Desember 2020.

"Kegiatan kompetisi surfing tentunya akan memberikan efek domino bagi perekonomian masyarakat Lombok, juga sebagai bukti bahwa sebagai destinasi wisata, Mandalika telah siap mengadakan kegiatan berskala nasional dan internasional walaupun pandemi masih berlangsung," ujar  Direktur Promosi WIsata Minat Khusus Kementerian pariwisata dan Ekonomi Kreatif Adella Raung.

Adella menjelaskan, sebagai salah satu destinasi super  prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah, Mandalika juga terdampak akibat pandemi. "Karena walaupun pembangunan sirkuit Mandalika untuk penyelenggaraan Moto GP 2021 tetap berjalan, namun kegiatan kepariwisataan baik, itu perjalanan wisata dan perhotelan nyaris terhenti," lanjut Adella.
MHA, lanjut Adella, sebelumnya mencari ide kegiatan yang dapat kembali mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk datang berwisata ke kawasan Mandalika sekaligus meningkatkan kembali perekonomian di kawasan ini. 

Ketua Panitia MHA Open 2020 Surfing Competition Jourena Juliet menjelaskan, peserta yang terdaftar mencapai 170 peselancar, tidak hanya dari  NTB, tetapi jugaMentawai, Nias, Bali, Kupang, Jawa Barat, serta ekspatriat dari Australia, USA, Russia,  dan Afrika Selatan. 

"Kami menerapkan protokol kesehatan bagi peserta selama di darat dan mereka telah mengikuti tes cepat sebelumnya," kata Jourena.

Ketua Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) NTB  Candra menjelaskan kegiatan  diadakan 4 kali setahun agar dampak yang dihasilkan berkelanjutan. "Di NTB sendiri, destinasi para surfer terdiri atas Pantai Kuta,  Bangko-Bangko dan Sengigi. Sedangkan  di Kabupaten Sumbawa Barat  ada 5 lokasi salah satunya Pantai Yoyo dan Lakey di Kabupaten Dompu," kata Candra.

Sekjen PSOI Tipi Jabrix menyatakan para juri dalam kompetisi ini adalah para profesional bersertifikat  ASC ( Association of Surfing Competition) dan menilai dari faktor speed, flow, power dan combination.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya