Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Energi Merapi Naik, tapi Tensi Kegempaannya Menurun

Ardi T Hardi
12/12/2020 16:55
Energi Merapi Naik, tapi Tensi Kegempaannya Menurun
Lokasi pengamatan aktivitas Gunung Merapi, Jawa Tengah.(Antara)

KEPALA Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyampaikan, energi Gunung Merapi saat ini meningkat. Oleh sebab itu, masyarakat harus tetap siaga.

"Jumlah kegempaan memang menurun (dibanding minggu lalu), tetapi energinya meningkat walaupun tidak signifikan," terang Hanik, kemarin sore. Perhitungan energi bisa dilihat dari besaran amplitudo di seismik.

Kegempaan Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 232 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.692 kali gempa Fase Banyak (MP), 5 kali gempa Low Frekuensi (LF), 256 kali gempa Guguran (RF), 209 kali gempa Hembusan (DG), dan 2 kali gempa Tektonik (TT).

Sementara pada minggu sebelumnya, kegempaan Gunung Merapi tercatat 236 kali gempa VTB, 2.128 kali gempa MP, tiga kali gemmpa LF, 289 kali gempa RF, 330 kali gempa DG dan 11 kali gempa TT.

Hanik juga menjelaskan, rekahan memanjang terjadi di Merapi dari 65 meter menjadi 120 meter. Selain itu, lanjut dia, rekahan-rekahan baru juga muncul dengan panjang 30 meter dan 70 meter. Rekahan tersebut muncul akibat desakan magma di dalam Gunung Merapi.

Hanik menjelaskan, berdasarkan data EDM hingga Jumat (11/12), penggembungan tubuh Merapi ke barat dan barat laut sehingga potensi erupsi Merapi juga ke arah Barat-Barat Laut.

Untuk data gas, lanjut dia, dalam beberapa hari terakhir mengalami penurunan, dari 700 ppm pada awal desember sekarang sekitar 400 ppm gas CO2. Penurunan bisa berarti gas sudah menurun atau bisa juga berarti gas terperangkap karena ada sumbatan lava.

"Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi sehingga status aktivitas masih dalam tingkat Siaga," ucap Hanik. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 km. (OL-13)

Baca Juga: 367 Pengungsi Erupsi Merapi masih Bertahan di TES



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya