Hadapi Kenormalan Baru , Surabaya Terus Berbenah

Mediaindonesia.com
08/12/2020 12:15
Hadapi Kenormalan Baru , Surabaya Terus Berbenah
Model memperagakan busana rancangan desainer Perkumpulan Pengusaha Busana (Persana) Jawa Timur di Grand City Mall, Surabaya.(ANTARA/Moch Asim)

SEJATINYA Surabaya memang bukan kota pariwisata. Meski begitu ibu kota Jawa Timur bukan tidak punya daya tarik. Posisi mereka sebagai kota kedua terbesar di Indonesia setelah Jakarta, mungkin bisa menjadi daya tarik, terutama bagi para pelaku bisnis.

Sebab sebagai kota besar, berbagai instrastruktur mereka tentu cukup lengkap.  Apalagi mereka kini memiliki Grand City Surabaya yang memiliki fasilitas dalam satu tempat, yaitu: exhibition hall, convention hall, ballroom, meeting room, dan banqueting service untuk mengadakan acara dengan paket ekslusif, mulai dari fashion, beauty, food beverages, dan juga entertainment dalam satu kawasan.

Baca juga: Kemenparekraf Susun Langkah Percepatan Pemulihan Pariwisata

Diungkapkan Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, & Pameran (MICE) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Iyung Masruroh, Grand City Surabaya dibangun terinspirasi dari Suntec City Mall di Singapura yang dilengkapi Suntec Singapore International Convention and Exhibition Centre. Oleh karena itu, Grand City dilengkapi juga dengan hotel dan apartemen untuk menunjang kegiatan meeting dan pariwisata.

"Tempat ini dibangun oleh pengusaha nasional, Siti Hartati Tjakra Murdaya, dengan harapan menjadi ikon baru industri meeting di Surabaya yang bertaraf internasional. Untuk pertunjukan, hall pameran dan konferensi dapat dipakai untuk konser musik dengan kapasitas hingga 3.000 orang. Kualitas akustiknya jauh di atas Hall D yang dimiliki JIExpo. Karena itu, Grand City layak menghelat pertunjukan orkestra. Gedungnya juga menyediakan gudang berikat guna menyimpan barang-barang re-ekspor yang disyaratkan dalam pameran maupun konferensi internasional," ujarnya.

Menurut dia, Grand City dibangun di atas lahan lima hektare di kawasan pusat bisnis pada 2009, memiliki exhibition hall dan prefunction hall seluas 4800 m2 dengan kapasitas 6000 orang, sedangkan convention hall (3000 meter persegi) berkapasitas 4000 orang (theatre). Tersedia pula ballroom berinteriornya mewah seluas 1800 m2 berkapasitas 1300 orang (theatre). Tempat ini juga mampu menampung hingga 2.500 kendaraan di lahan parkirnya.

Berdesain minimalis modern, seluruh gedung Grand City Convention Center menggunakan aksesori metal abu-abu dipadu warna bata atau aksen garis-garis biru. Pilihan ini memberi kesan elegan dan mewah selain fungsi lain dari desain yang minim adalah mengakomodir kebutuhan dekorasi pameran dan konferensi. Oleh karena itu, gedung ini memungkinkan penambahan aksesori atau dekorasi berbagai tema acara.

Tinggi langit-langit gedungnya mencapai 12,8 meter sehingga memungkinkan dibangun stan-stan raksasa dengan desain spesial. Untuk mengakomodir kebutuhan pameran mesin dan otomotif, kekuatan lantai dirancang hingga memiliki daya tahan 2 ton per meter persegi. Untuk pameran pertambangan yang memamerkan truk atau alat berat, dapat menggunakan area outdoor. Grand City juga dilengkapi tiga lift khusus yang bisa memuat benda seukuran mobil.

Sementara itu, convention center tempat ini ini memiliki luas 12.000 m2 yang dibagi dalam beberapa bagian, yaitu: ruang pameran, konferensi, pertemuan, dan ballroom. Grand City memiliki ruang VVIP di setiap lantainya. Selain itu, tersedia pula ruang pameran outdoor.

Grand City Convention Center bersanding dengan Grand City Mall untuk memadukan fasilitas pameran dan konferensi bertaraf internasional dengan mall berisi gerai merek-merek premium dan restoran internasional. Harapannya adalah penyelenggara pameran dapat memperoleh limpahan pengunjung dari pusat perbelanjaan. Sebaliknya, pengunjung pameran ataupun peserta konferensi dapat memanfaatkan mall untuk wisata belanja.  (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya