Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Bantuan Terus Mengalir

Yoseph Pencawan
07/12/2020 03:50
Bantuan Terus Mengalir
Warga melintasi banjir yang merendam Desa Kuta, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, Aceh, kemarin.(ANTARA/RAHMAD)

UPAYA keroyokan dilakukan untuk membantu warga terdampak banjir di Kota Medan, Sumatra Utara.

Kemarin, PT Pertamina Sumatra bagian utara menyerahkan ratusan paket sembako.  Polda Sumatra Utara juga bergerak cepat membuka enam lokasi pengungsian.

“Kami menyerahkan 500 paket sembako untuk warga di empat kelurahan yang terdampak. Kami juga memastikan distribusi BBM dan elpiji di daerah ini tidak terganggu oleh banjir,” kata Juru Bicara PT Pertamina Pemasaran Sumatra Bagian Utara, Taufikurachman.

Ancaman banjir susulan karena hujan deras masih turun membuat Polda Sumut bergegas mendirikan posko pengungsian. “Keenam lokasi yang kami buka sudah menampung 462 kepala keluarga,” ujar Kabid Humas Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja.

Banjir besar yang melanda Kota Medan terjadi pada Jumat (4/12). Lima warga tewas dan ribuan rumah terdampak. Genangan air mencapai ketinggian 3-6 meter di sembilan kecamatan.

“Warga masih harus siaga karena curah hujan masih tinggi. Mari kita tingkatkan sikap tolong menolong,” ujar Pjs Wali Kota Arief Sudarto.

Ia mengaku sudah menginstruksikan semua camat dan lurah untuk membantu warga di pengungsian. “Tempat pengungsian harus layak, dapur umum harus menyiapkan makanan terbaik untuk warga, dan posko-posko harus siap 24 jam.”

Banjir di Aceh

Banjir juga belum surut di Aceh. Sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dan Bener Meriah ditenggelamkan bah akibat luapan Sungai Krueng Jambo Aye, Krueng Keureuto, Pirak, Peto, Pase, Senom, dan Sawang. Sebanyak 23 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian 50 cm-2 meter.

Tanah Longsor juga terjadi di dua kabupaten. BPBD mencatat 762 kepala keluarga harus mengungsi di 15 titik. Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu.

Gelombang pengungsian juga terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sebanyak 676 warga harus meninggalkan rumah karena tanah longsor yang terjadi di Kampung Cigentur, Kecamatan Cisewu.

“Lahan hutan Gunung Pipiti longsor, menyebabkan lahan pertanian seluas 50 hektare tertimbun dan mengancam ratusan rumah. Warga harus diungsikan karena potensi tanah longsor masih tinggi akibat hujan deras yang masih terus turun,” kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Tubagus Agus Sofyan.

Keindahan Gunung Lawu di wilayah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur, juga sudah memunculkan bahaya. Di Kabupaten Karanganyar, tanah longsor menyebabkan seorang warga tewas.

“Selain tanah longsor di Tawangmangu, banjir juga terjadi di 29 titik di tiga keca­matan,” papar Kepala Pelaksana Harian BPBD Sundoro Budi.

Setali tiga uang, bencana juga mengepung Kabupaten Wonogiri. “Banjir, tanah longsor, dan angin kencang menyebabkan kerusakan dan kerugian materiil,” ungkap Kepala Pelaksana Harian BPBD Bambang Haryanto.

Cuaca belum akan ramah dalam beberapa hari ke depan. Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan, mengatakan hujan lebat dan angin kencang masih akan terjadi di Jawa Tengah. “Ada potensi gelombang tinggi di Samudra Hindia sebelah selatan Jateng, dengan ketinggian ombak mencapai 4-6 meter.” (AD/WJ/LD/GL/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya