Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
AGUS Triono belum bisa tenang. Ancaman awan panas dan lava dari Gunung Semeru belum mereda. Bahaya juga mengintai karena awan panas guguran, guguran lava, dan lahar mengalir ke sepanjang aliran sungai.
“Kami harus terus mengingatkan dan menjaga agar warga tidak beraktivitas di sekitar aliran Sungai Besuk Kobokan. Saat hujan deras, aliran sungai itu akan dipenuhi lahar dari puncak gunung,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, itu, kemarin.
Bahaya lain juga mengancam warga Desa Sumberwuluh. Pasalnya, tanggul sepanjang 10-15 meter di Dusun Kebondeli sudah tergerus air sehingga berisiko jebol dan membahayakan warga di sekitarnya. Sampai kemarin, dari puncak Semeru masih terjadi guguran awan panas. Namun, jarak luncurnya yang 1,5 kilometer tidak sampai ke permukiman.
Petugas BPBD juga masih harus mengungsikan warga dari beberapa permukiman. Di antaranya, 70 warga harus dipindahkan ke lokasi yang aman, yakni gedung SDN Supiturang 4, karena di malam hari Semeru mengeluarkan awan panas dan lava.
“Jarak antara permukiman warga dan puncak Gunung Semeru cukup jauh. Lokasi pengungsian juga lebih tinggi dari aliran sungai dengan jarak 5-6 kilometer,” tambah Agus.
Banjir lahar dingin juga jadi ancaman di lereng Gunung Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. “Lahar dingin sudah turun terbawa hujan ke dua kali di Desa Lamau dan Desa Jontona. Kami sudah minta petugas mencegah warga beraktivitas di dekat sungai,” ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lewotolok Stanislaus Arakian.
Untuk menangani ribuan pengungsi, Pemerintah Kabupaten Lembata meminta warga berkumpul di lokasi penampungan yang disiapkan. Namun, sebagian di antara mereka memilih tinggal sementara di rumah-rumah penampungan.
“Tapi kami tetap meminta untuk kelompok rentan harus berada di pos penampungan yang disediakan pemkab sehingga mereka bisa mendapat pelayanan yang memadai, terutama dari aspek kesehatan,” ungkap Sekretaris Daerah Paskalis Ola Tapobali.
Warga yang berada di rumah-rumah juga akan mendapat bantuan. “Pemilik rumah diimbau untuk berkoordinasi dengan petugas posko,” lanjutnya. (BN/PT/N-3)
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, pada Kamis (2/1) pagi, erupsi beberapa kali dengan tinggi letusan hingga 1.200 meter.
Jalur pendakian Gunung Semeru dibuka setelah sempat ditutup selama lima tahun.
Liswanto menjelaskan status Gunung Semeru pada Level II atau Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi.
PVMBG mengevaluasi aktivitas Gunung Semeru yang berstatus Waspada atau Level II. Semeru berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur.
Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami enam kali erupsi pada Kamis (4/7) pagi, tepatnya sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
UPAYA pembersihan terhadap sisa-sisa lahar panas Gunung Semeru yang merusak lima jembatan dan pemukiman, dilakukan terus menerus oleh jajaran TNI-Polri, dan relawan bencana
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved