Jatim Tambah Ruang Perawatan

BN/AP/J-1
02/12/2020 04:30
Jatim Tambah Ruang Perawatan
Ilustrasi/Rumah Sakit Rujukan Pasien Covid-19(Sumber: Satgas Penanganan Covid-19/Tim Riset MI-NRC)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur membangun rumah sakit lapangan dan perluasan pelayanan kesehatan me­nyusul melonjaknya jumlah pasien covid-19 yang berdampak pada kebutuhan ruang yang melebihi kapasitas.

Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang Kohar Hari Santoso menyatakan segera menambah fasilitas perawatan bagi pasien covid-19 karena fasilitas perawatan yang tersedia di RSSA Malang sudah terisi di atas 80% dari kapasitas 83 tempat tidur. Kondisi serupa juga dialami rumah sakit rujukan lainnya. “Ini sudah tinggi sekali,” tegasnya, kemarin.

Pelonjakan jumlah pasien ini memaksa RSSA mengatur perawatan pasien yang baru datang di UGD maupun yang sudah dinyatakan sembuh. “Kami terima pasien. Akan tetapi, kami harus mengatur, ada yang pulang atau menunggu di UGD,” katanya.

Ia menjelaskan perluasan fasilitas perawatan diperlukan lantaran kapasitas tempat tidur untuk merawat pasien covid-19 saban hari­nya fluktuatif terisi antara 80% sampai 86%. Solusinya, RSSA Malang menyiapkan tempat pelayanan kesehatan lebih luas lagi.

Bahkan, lanjutnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memerintahkan segera membuka rumah sakit lapangan secara bertahap. Tahap awal untuk kapasitas 100 orang guna menjawab dan merespons masyarakat terkait kurangnya kapasitas ruang di rumah sakit dan adanya peningkatan pasien.

Selain menyiapkan penambahan fasilitas kesehatan bagi pasien covid-19, lanjutnya, di hulu sangat diharapkan masyarakat dan keluarga melakukan pencegahan jangan sampai tertular virus korona. “Kalau pun tertular, jangan sampai sakit. Sebab, rumah sakitnya penuh,” ujarnya.

Sementara itu, RSUD dr Djasamen Saragih Pematangsiantar meluncurkan pelayanan polymerase chain reaction (PCR) sekaligus peresmian Posko Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah dalam sambutan tertulisnya mengatakan merupakan sejarah baru bagi Kota Pematangsiantar dengan adanya alat PCR untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Langkah ini, katanya, sangat penting sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19.

“Tugas ini tentu menjadi tugas kita bersama dalam mendeteksi penyebaran covid-19. Kita akan terus berupaya mempercepat menemukan dan memutus mata rantai covid-19,” tambahnya.

Hefriansyah menambahkan kehadiran laboratorium PCR tersebut diharapkan dapat semakin mempermudah penanganan covid-19. (BN/AP/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya