Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Sapta Pesona dan Revitalisasi Amenitas Wisata di Bali Diperkuat

Mediaindonesia.com
01/12/2020 21:04
Sapta Pesona dan Revitalisasi Amenitas Wisata di Bali Diperkuat
Kegiatan revitalisasi destinasi wisata di Kabupaten Karangasem, Bali.(Ist)


DEPUTI Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Direktorat Pengembangan Destinasi Regional II melaksanakan kegiatan revitalisasi destinasi pariwisata berupa penguatan Sapta Pesona dan revitalisasi amenitas di daya tarik wisata delapan kabupaten dan satu kota di wilayah Provinsi Bali. 

Kegiatan yang berlangsung selama November hingga Desember 2020 ini merupakan lanjutan dari program Bali Rebound, program padat karya bagi pekerja parekraf yang terdampak pandemi covid-19. 

Dalam keterangannya, Selasa (1/12), Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari, mengatakan, fokus dalam kegiatan kali ini ialah sosialisasi protokol kesehatan berbasis cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE) bagi pengelola daya tarik wisata.

Sosialisasi CHSE juga ditujukan kepada para pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) serta masyarakat yang berinteraksi serta berkontribusi langsung dalam kawasan daya tarik wisata.

"Diharapkan dengan adanya sosialisasi CHSE bagi pekerja dapat meningkatkan pelayanan kepada pengunjung untuk tetap memperhatikan kesehatan, keamanan dan kenyamanan berwisata di masa  pandemi covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan era kehidupan tatanan baru dengan melaksanakan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," ujar Hari Santosa.

Tidak kalah penting dalam program ini ialah melanjutkan dukungan CHSE berupa penyediaan wastafel, signage Sapta Pesona, tempat sampah, masker, hand sanitizer, dan thermal scanner untuk daya tarik wisata di delapan kabupaten dan satu kota se-Bali, dan renovasi toilet di beberapa lokasi daya tarik wisata.

Kegiatan revitalisasi destinasi dimulai dari Kabupaten Tabanan seperti Desa Wisata Kerobokan, Desa Wisata Cau Belayu, Tanah Lot, dan Desa Wisata Klecung.  Di Kabupaten Klungkung seperti Desa Wisata Bakas, Goa Lawah, dan Museum Kertagosa.

Sementara itu, di Kota Denpasar dilaksakana seperti Pantai Sanur, DNA & Creative Hub, dan Pura Campuhan, sedangkan di Kabupaten Badung Pantai Melasti, Air Terjun Nung-Nung, Pantai Kuta, dan Taman Ayun.

Kabupaten Bangli seperti di Panelokan Batur Geopark, dan Desa Wisata Penglipuran. Kabupaten Karangasem seperti Taman Tirta Gangga, Taman Soekasada Ujung, dan Pura Lempuyang. Kabupaten Buleleng seperti daya tarik wisata Air Panas Banjar, Pura Batu Kursi, dan Danau Buyan. Kabupaten Gianyar seperti Tirta Empul, dan Goa Gajah. Dan di Kabupaten Jembrana seperti Desa Wisata Blimbingsari, dan Teluk Gilimanuk.

Khusus dukungan renovasi toilet dilakukan di daya tarik wsiata seperti Goa Lawah, Pura Lempuyang, Air Terjun Nung Nung,Pura Pucak Geni, Pantai Kuta, Danau Buyan, Teluk Gilimanuk, dan portable toilet di Desa Wisata Cau Blayu

"Daya tarik wisata yang mendapat dukungan berdasar pada jumlah kunjungan wisatawan serta menjadi fokus pengembangan destinasi oleh dinas pariwisata kabupaten/kota," jelas Hari.

"Dalam kegiatan ini Kemenparekraf selalu bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten/kota dan mengundang para kepala dinas pariwisata dan ketua pengelola daya tarik wisata setempat untuk bekerja sama," kata Hari. 

Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf, Wawan Gunawan, menambahkan, tujuan dari kegiatan revitalisasi destinasi wisata adalah untuk mendorong perbaikan di bidang kebersihan, kesehatan dan keamanan di lingkungan destinasi pariwisata.

Selain itu, Wawan mengatakan bahwa revitaliasi dsetinasi wisata juga untuk meningkatkan peran serta pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang terdampak covid-19 di daya tarik wisata.

"Juga peningkatan kualitas kepariwisataan terutama lingkungan destinasi pariwisata dengan memperhatikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan dan peningkatan kualitas tata kelola destinasi pariwisata berkelanjutan," ujar Wawan. 

Di setiap kegiatan, Wawan menjelaskan, juga melibatkan pihak-pihak dari pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai narasumber sebagai bentuk koordinasi dan sinkronisasi strategi, program serta kegiatan dalam rangka menghasilkan kebijakan yang bisa mempercepat akselerasi, reaktivasi dan pemulihan sektor parekraf. 

"Ini bukti nyata Kemenparekraf hadir untuk bersama-sama bersinergi membangun destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan serta berdaya saing," kata Wawan. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik