Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Belum Saatnya Mengendurkan 3M

Hilda Julaika
01/12/2020 04:00
Belum Saatnya Mengendurkan 3M
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19 DI KOTA TEGAL: Sejumlah warga berada di depan tempat isolasi mandiri di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa),(ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/foc.)

KETIKA masyarakat abai, tenaga kesehatan menjadi korbannya. Di Jakarta, dari hari ke hari, kerepotan terus merundung Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.

Pasien isolasi mandiri dan pasien dengan gejala berat masih terus berdatangan. Kemarin, ada 30 pasien dengan gejala berat datang, sedangkan pasien isolasi mandiri alias tanpa gejala yang bisa pulang hanya 12 orang.

"Kami masih merawat 1.150 pasien isolasi mandiri dan 2.296 pasien dengan gejala berat," ungkap Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Kolonel Mar Aris Mudian, kemarin.

Kerepotan lebih parah terjadi di Banyumas, Jawa Tengah. "Seluruh ruang isolasi di seluruh rumah sakit sudah penuh. Nol," ungkap Bupati Achmad Husein.

Karena itu, ia meminta rumah sakit memindahkan pasien dengan gejala ringan ke tempat karantina sehingga tempat tidur yang ditinggalkan bisa diisi pasien dengan gejala berat. Lokasi karantina sudah disediakan pemkab di empat lokasi, dengan kapasitas total 450 tempat tidur.

Permintaan Bupati sudah dilakukan rumah sakit, kemarin. Sejumlah pasien yang kondisinya membaik sudah dipindahkan. Namun, tetap saja masih banyak pasien yang antre di RS.

"Masyarakat harus tertib dan disiplin menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Kami sudah menerjunkan ASN ke desa untuk kembali menyosialisasikan 3M," tandas Achmad.

 

Jawa Tengah

Pelanggaran dan pengabaian protokol kesehatan juga membuat jumlah pasien baru di Jawa Tengah melonjak. Sampai siang kemarin, ada pasien baru sebanyak 1.055 orang. Jumlah pasien baru lebih dari 1.000 orang juga terjadi sehari sebelumnya.

Namun, Gubernur Ganjar Pranowo tidak keder. Ia meminta kepala daerah terus melakukan pelacakan dan tes massal. "Tidak apa-apa naik. Saya instruksikan teman-teman kepala daerah untuk tetap menjaring lebih banyak lagi," tegasnya.

Di provinsi ini, lonjakan terbesar terjadi di Kota Semarang. Dalam sehari ada 116 kasus baru. "Kesadaran warga untuk mematuhi protokol kesehatan menurun dalam sepekan ini," aku Kepala Dinas Kesehatan Abdul Hakam.

Kota Depok, Jawa Barat, juga keteteran. Kemarin, ada 279 kasus baru. Tambahan itu membuat jumlah kasus aktif di wilayah penyangga Ibu Kota itu mencapai 10.451.

"Masyarakat belum disiplin 3M, lengah, dan banyak yang takut melakukan tes," ujar Sekretaris Daerah Kota Depok Hardiono.

Tenaga kesehatan di Kalimantan Tengah juga terus dikejutkan dengan penambahan pasien baru. Dalam sehari, ada 157 pasien baru yang dilarikan ke rumah sakit.

"Jumlah ini merupakan rekor terbesar. Tenaga kesehatan harus lebih berhati-hati dan waspada karena penularan belum menunjukkan tanda-tanda terkendali," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Suyuti Syamsul.

Operasi yustisi pun menjadi pilihan prioritas Satgas Covid-19 di Cianjur, Jawa Barat, untuk menekan angka penjangkitan baru. "Pelanggaran yang dilakukan masyarakat masih tinggi. Selama November, kami mencatat ada 13.514 pelanggaran yang dilakukan warga," kata Plt Kepala Satpol PP Hendri Prastyadhi.

Karena itu, operasi yustisi belum dikendurkan. Selain operasi yang bergerak, satgas mendirikan sejumlah posko di sejumlah ruas jalan protokol. Mereka menyasar pengendara mobil, sepeda motor, dan pejalan kaki. (LD/AS/KG/SS/BB/BK/DW/JS/JL/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya