Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Pengungsian Aman di Kaki Ile Ape

Alexander P Taum
30/11/2020 03:45
Pengungsian Aman di Kaki Ile Ape
Gunung Api Ili Lewotolok mengeluarkan material vulkanik saat erupsi di Kabupaten Lembata, NTT, kemarin.(ANTARA FOTO/Aken Udjan)

PENGUNGSIAN warga berlangsung apik di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Pemerintah kabupaten telah menyediakan enam lokasi pengusian.

Kemarin, Gunung Lewotolo atau Ile Lewotolok atau Ile Ape meletus. Dari kawah tersembur material erupsi yang membentuk kolom setinggi 4.000 meter di atas puncak gunung.

“Sekitar 21 ribu warga sudah mengungsi ke Kota Lewoleba, setelah dijemput dengan menggunakan kendaraan milik warga, instansi pemerintah, TNI, dan Polri. Warga yang harus mengungsi berasal dari 26 desa yang berada di kaki Ile Ape,” kata Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur.

Ia memastikan aparatnya sudah siap mengurus pengungsi. “Meski darurat, kami tetap menjalankan protokol kesehatan.”

Meski meletus, sampai kemarin, gunung dengan ketinggian 1.423 di atas permukaan laut itu masih berada di level II atau Waspada. Di Indonesia, ada tiga gunung yang sudah berstatus level III atau Siaga, yakni Sinabung, di Sumatra Utara, Merapi di Yogyakarta dan Jateng, serta Karangetang di Sulawesi Utara.

Dari Kupang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTT sudah menyiapkan ribuan masker untuk dikirim ke Lembata. “Masker sangat dibutuhkan untuk mencegah infeksi saluran pernafasan atas akibat debu vulkanis dan mencegah penyebaran covid-19,” kata Kepala BPBD Thomas Bangke.

Erupsi Ile Ape, kata Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka, belum memengaruhi tiga bandara terdekat. “Bandara Mali di Pulau Alor,Gewayan Tana di Flores Timur dan Wunopito di Lembata masih beroperasi.”

Di Merapi, ratusan warga masih bertahan di pengungsian. Aktivitas vulkanis masih terjadi dan semakin meningkat.

Banjir Sumut

Bencana lain berupa banjir dan tanah longsor terjadi di tiga daerah di Sumatra Utara, akhir pekan lalu. Sampai kemarin. banjir di Kabupaten Serdang Bedagai terus meluas.

“Rumah yang terendam mencapai 4.922 unit di 9 kecamatan. Sawah terendam seluas 2.520 hektare,” ujar Kepala BPBD Hendri Suharto.

Bantuan untuk pengungsi sudah digulirkan. “Saat ini, yang bisa kami berikan berupa beras, mi instan, makanan kaleng, dan air mineral,” tambahnya.

Di Simalungun, lebih dari 30 rumah di Desa Bayu Muslimin, Kecamatan Tapian Dolok, terdampak tanah longsor. “Delapan rumah rusak berat dan 24 lainnya rusak ringan,” kata Sekretaris BPBD Manaor Silalahi.

Banjir parah di Kabupaten Tebing Tinggi menyedot perhatian Gubernur Edy Rahmayadi. Ia mengunjungi warga yang harus mengungsi. “Pemprov menyiapkan bantuan logistik dan obat-obatan untuk 10 ribuan warga yang terdampak.”

Ia juga berjanji akan membangun kembali tanggul sungai yang jebol sepanjang 50 meter bersama Balai Besar Wilayah Sungai. “Setelah air surut, kita langsung bergerak.”

Hujan deras juga membuat Tanjakan Hantap di Kampung Citengkor, Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, longsor. Material longsor menutup jalan nasional.

Angin kencang memporak-porandakan lima kelurahan di Bangka Barat, Bangka Belitung. Puluhan rumah rusak.

“Seorang batita terbawa angin dan tersangkut di atap rumah. Dia mengalami luka,” kata Kepala BPBD Bangka Belitung Mikron Antariksa. (PO/OL/PS/AP/DW/BB/AT/RF/LD/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik