Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kemenkes Mantapkan Persiapan Vaksinasi

(Fer/Nur/Aiw/H-1)
26/11/2020 02:50
Kemenkes Mantapkan Persiapan Vaksinasi
SIMULASI VAKSINASI COVID-19 DI PUSKESMAS CIKARANG:(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.)

UPAYA antisipasi terhadap disinformasi soal vaksinasi covid-19 terus dilakukan pemerintah melalui penguatan pemahaman dan keterampilan tenaga medis dan tenaga kesehatan.

Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan SDM Kesehatan Mariya Mubarika mengatakan upaya tersebut sangat penting karena disinformasi bisa menjauhkan dari tata laksana penanganan covid-19 yang benar.

Berdasarkan survei yang dilakukan Kemenkes, WHO, dan Unicef pada 12 November 2020 dengan total responden 115 ribu, sebagian besar (53%) masyarakat percaya kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam mendapatkan informasi terkait dengan vaksinasi.

“Tenaga medis dan tenaga kesehatan diharapkan mampu menjadi juru bicara pemerintah dalam menyampaikan dan mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi pada waktunya nanti dan mampu menangkal hoaks yang selalu saja dipabrikasi untuk mengacaukan,” sebut Mariya di workshop bertema Persiapan vaksinasi covid-19, Selasa (24/11).

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam arahannya mengatakan segenap tenaga medis dan kesehatan sebagai ujung tombak pelaksanaan dan komunikasi harus terus memperhatikan informasi yang berkembang melalui kanal resmi Kemenkes RI dan KPCPEN dan menginformasikan ke lingkungan masing-masing.

Saat ini Kemenkes mengeluarkan buku panduan (e-book) sebagai buku saku yang berisi pertanyaan seputar vaksinasi covid-19.

Meskipun nantinya vaksinasi telah diberikan, gerakan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) tetap dilakukan.

Upaya vaksinasi dunia sudah dimulai. Amerika Serikat berencana mendistribusikan 6,4 juta dosis vaksin covid-19 Pfi zer-Biontech pada minggu pertama setelah vaksin tersebut disetujui untuk penggunaan darurat. Komite dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS akan bertemu pada 10 Desember untuk memutuskannya.

Sementara itu, Rusia mengklaim bahwa vaksin Sputnik yang dikembangkan mereka memiliki kemanjuran lebih dari 95%. Pejabat Rusia juga mengklaim Sputnik memiliki efektivitas yang lebih besar daripada vaksin Oxford/Astrazeneca. (Fer/Nur/Aiw/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya