Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Warga Cipongkor Resah akibat Delapan Orang Digigit Anjing Liar

Depi Gunawan
25/11/2020 17:35
Warga Cipongkor Resah akibat Delapan Orang Digigit Anjing Liar
.(MI/Gabriel Langga)

WARGA Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, merasa resah dengan maraknya anjing liar yang berkeliaran di kawasan perkampungan warga. Tidak sedikit warga yang menjadi korban gigitan anjing liar tersebut.

Untuk mencegah bertambah korban, warga langsung meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, mereka menggiatkan ronda malam di sekitar tempat tinggal untuk menekan potensi serangan anjing.

Kepala Desa Cibenda, Abdul Rohman, menerangkan, total ada sekitar delapan orang yang telah menjadi korban gigitan anjing. Selain kalangan dewasa,
korbannya ada yang masih balita.

"Saat warga beraktivitas di luar, tiba-tiba mereka dikejar anjing liar lalu menggigitnya hingga menyebabkan luka robek di tubuh," kata Abdul Rohman,
Rabu (25/11). Selain meningkatkan kewaspadaan, pihaknya mengimbau warga agar mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama anak-anak di bawah umur untuk mencegah serangan anjing liar. "Para orangtua harus mengawasi anaknya, terlebih jika saat bermain di luar rumah," ujarnya.

Kepala Bidang Kesehatan dan Pengendalian Hewan pada Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Bandung Barat, Wiwin Apriyanti, mengungkapkan pihaknya sudah menerima laporan penyerangan anjing kepada warga dan langsung menerjunkan petugas untuk mengecek ke lokasi.

"Kami sudah mengambil sampel dari salah satu anjing untuk diperiksa di Balai Veteriner Subang. Dugaan kami, anjingnya suspect rabies kalau melihat dari gejala," ungkapnya.

Wiwin menyebutkan, anjing yang meneror hingga menyerang warga ternyata merupakan anjing kampung yang dipelihara dan ada pemiliknya. Pihaknya meminta warga waspada bila menemukan anjing berkeliaran apalagi belum divaksin rabies sebab karakternya akan lebih agresif hingga menyerang warga.

"Risikonya paling fatal, korban gigitan bisa sampai meninggal dunia. Hal itulah yang harus diwaspadai oleh warga sekitar. Kalau menemukan anjing yang seperti itu lebih baik diam saja, jangan balik menyerang karena mereka menjadi agresif untuk mempertahankan diri," bebernya.

Hasil penelusuran kepada para korban, rata-rata anjing menyerang bagian mulut, paha, dan lengan atas yang berisiko tinggi. Untuk mencegah hal terburuk, pihaknya sudah memberikan serum antirabies bagi seluruh korban.

Secara geografis, dia menambahkan, wilayah Bandung Barat bagian selatan menjadi habitat anjing kampung yang berisiko tertular rabies lantaran langsung berbatasan dengan Cianjur dan Sukabumi yang memiliki banyak kawasan hutan. "Secara geografis ada pengaruh karena kita berbatasan dengan hutan Cianjur dan Sukabumi yang endemis rabies," tambahnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya