Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Cegah Pandemi Baru, Kandang Telur Baterai Harus Dihapus

Mediaindonesia.com
21/11/2020 13:15
Cegah Pandemi Baru, Kandang Telur Baterai Harus Dihapus
Ilustrasi(Dok.Equitas Global)

PANDEMI covid-19 yang terjadi di banyak negara di dunia saat ini menguatkan isu akan keamanan dan ketersediaan pangan. Guna mencegah potensi munculnya pandemi baru sekaligus memastikan semua konsumen dapat memiliki akses pangan aman, praktik bisnis berkelanjutan harus diaplikasikan dan diperhatikan dalam produksi bahan pangan pokok. Salah satu bahan pangan pokok yang menyediakan kandungan protein hewani dan cukup terjangkau secara jangkauan harga bagi mayoritas konsumen, khususnya di Indonesia adalah telur.

Di Indonesia dikenal tiga tipe telur yang diproduksi secara ternak dan industri untuk konsumsi yakni telur ayam negeri, telur ayam kampung, dan telur bebek. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia  tahun 2019, produksi telur ayam ternak dan kampung berada di angka 4.753.382,00 dan diprediksikan akan terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk serta peningkatkan status sosial ekonomi masyarakat.

Baca juga: Ketahanan Pangan Kunci Melewati Pandemi

Sayangnya, produksi telur ayam ternak di Indonesia cukup berisiko. Sebuah hasil investigasi dari LSM internasional, Equitas Global, masih menemukan adanya praktik bisnis yang berisiko memunculkan pandemi baru lewat praktik kandang telur baterai. Praktik bisnis tersebut menjadikan ternak ayam petelur tinggal di dalam kandang yang sangat sesak dan sempit hingga kesulitan untuk bergerak hingga menimbulkan kecacatan.  

Praktik kandang telur baterai bahkan menjadikan kotoran ayam menumpuk dan burung-burung liar beterbangan, sehingga sangat berisiko memunculkan penyebaran mutasi flu burung.

“Data dari United Nations Environment Programme (UNEP) memperlihatkan tiga dari empat penyakit menular baru pada manusia adalah zoonosis, yang berasal dari hewan liar namun dapat menyebar dan menular ke hewan ternak dalam industri. Peternakan kandang baterai yang mengurung hewan, tentunya meningkatkan munculnya risiko epidemi zoonosis seperti flu burung dan kontaminasi salmonella,” ujar campaign manager Equitas, Bonnie Tang.

Hal itu, kata dia sangat ironis mengingat saat ini dunia tengah berjuang melawan pandemi yang disebabkan oleh penyimpangan dan kelalaian keamanan produksi pangan. Menurut dia, saat ini terdapat lebih dari 50 perusahaan besar yang bergerak di bidang pangan, yang telah berkomitmen untuk hanya menjual telur yang berasal dari peternakan ayam bebas kandang di Indonesia. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya