Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KETIKA industri pariwisata terpuruk karena pandemi, sektor usaha lainnya ikut terdampak. Di antaranya, industri kerajinan, makanan dan minuman, juga perhotelan.
“Padahal, sektor-sektor itu melibatkan banyak tenaga kerja. Penurunan sektor pariwisata sangat nyata. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat kunjungan turis asing pada Januari-Juli turun hingga 87,4%,” ungkap Wakil Ketua MPR Lestari Moer dijat, kemarin.
Berbicara dalam diskusi kelompok terarah (FGD) bersama Universitas Semarang, Jawa Tengah, kemarin, ia memastikan bahwa pandemi telah membuat 2.000-an hotel dan 2,1 juta UMKM terdampak. “Kedatangan wisatawan mancanegara hanya bisa tergantikan jika jumlah wisatawan domestik meningkat.
Karena itu, para pemangku kepentingan sektor pariwisata harus kreatif untuk menarik wisatawan domestik.” Rerie, panggilan akrabnya, menyatakan industri pariwisata harus bangkit karena akan berdampak pada penguatan perekonomian nasional. Wisata juga berpotensi meningkatkan harapan dan semangat dalam menghadapi tantangan bangsa.
“Industri pariwisata nasional berpotensi menjadi tulang punggung negara untuk mengatasi krisis ekonomi. Peluang itu bisa menjadi penyemangat dan menimbulkan harapan dalam menghadapi tantangan saat ini,” tandasnya.
Menurut Rerie, industri pariwisata nasional terkena dampak luar biasa akibat pandemi covid-19. Pembatasan mobilitas orang menjadi salah satu penyebabnya.
Penerapan kebijakan sertifikasi protokol kesehatan di setiap kawasan wisata dan industri pendukungnya, menurut legislator Partai NasDem itu, merupakan langkah yang tepat untuk memulai kebangkitan sektor pariwisata di masa pandemi. “Akan banyak model baru dalam pengembangan pariwisata berdasarkan cara pandang baru di masa pandemi.” (HT/AS/N-3)
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
PAMERAN Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025 kembali digelar pada 6-8 Agustus 2025.
INDUSTRI kosmetik dan skincare tanah air yang terus mencatatkan pertumbuhan positif menjadi alasan bagi para manufaktur maklon melahirkan inovasi bagi UMKM.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Pameran China (Indonesia) International E-commerce Industry Expo 2025 yang akan berlangsung pada 3-5 September 2025 akan berusaha mengundang Alibaba Group.
Pendidikan tinggi yang mengedepankan kekayaan budaya lokal dan kemitraan industri akan semakin relevan dalam menghadapi tantangan pariwisata masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved