Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Sudah Siap saat Vaksin Tiba

Benny Bastiandy
02/11/2020 04:20
Sudah Siap saat Vaksin Tiba
WARGA MENGIKUTI SIMULASI UJI COBA VAKSINASI COVID-19:( ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/foc.)

VAKSINASI covid-19 tinggal menunggu hari. Tidak hanya pemerintah pusat yang bersiap, di daerah para tenaga kesehatan pun terus mematangkan pelaksanaan program itu.

Di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, misalnya, Dinas Kesehatan menyiapkan tiga tenaga medis yang bertugas melakukan vaksinasi atau vaksinator. "Mereka telah mendapatkan pelatihan dan bimbingan teknis selama dua pekan," ujar Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, kemarin.

Ia menambahkan, ketiga vaksinator itu merupakan dokter, bidan, dan perawat. Pada tahap awal, mereka akan memberikan vaksin covid-19 kepada para tenaga kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas.

Prioritas untuk vaksinasi gelombang pertama, lanjut Yusman, ialah tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit maupun puskemas. Selanjutnya, tenaga kesehatan yang telah mengikuti pelatihan itu akan melakukan road show ke setiap puskesmas untuk memberikan materi cara penggunaan vaksin. Pola seperti itu dinilai akan cukup efektif.

"Jadi, nantinya setiap tenaga kesehatan akan diberi kewenangan melakukan pemberian vaksin," jelas Yusman.

Di Kabupaten Badung, Bali, Puskesmas Abiansemal I, di Desa Blahkiuh, dipilih sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi covid-19 tahap awal. "Kami sedang menyiapkan sarana dan prasana untuk melakukan simulasi vaksinasi," aku Kepala Dinas Kesehatan I Nyoman Gunarta.

Selain Puskesmas Abiansemal I, rencana simulasi juga akan dilakukan di Puskesmas Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat, dan Rumah Sakit Leimena, Kota Ambon, Maluku.

"Tidak ada yang khusus, jadi biasa saja. Ini karena pertama kali saja kita akan lakukan vaksinasi covid-19. Begitu juga untuk sarana prasarana seperti biasa saja, hanya harus ada ruang tunggu 30 menit setelah dilakukan vaksinasi," sambung Gunarta.

 

Satu tahun

Saat semangat penanggulangan pandemi membubung tinggi, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla punya perhitungan sendiri. Menurut dia, vaksinasi untuk sedikitnya 70% penduduk di Indonesia membutuhkan waktu lebih dari satu tahun.

"Ketersediaan vaksin baru bisa terpenuhi pada pertengahan 2021. Karena itu, saya perkirakan pandemi covid-19 di Indonesia baru akan berakhir pada 2022," ujar mantan Wakil Presiden itu, lewat rilisnya, kemarin.

Perhitungannya itu didasarkan pada alasan negara produsen vaksin, seperti Tiongkok, Inggris, dan Amerika akan mengutamakan kebutuhan dalam negerinya sebelum mengirimkannya ke negara lain termasuk Indonesia.

Yang bisa menyelesaikan pandemi ini, tambah JK, hanya vaksin. Bahkan, ia mendapat informasi bahwa pemeriksaan klinis vaksin baru keluar antara Januari hingga Februari 2021 sehingga produksinya baru bisa dimulai pada Maret 2021.

JK memperhitungkan vaksinasi bertahap di dalam negeri diperkirakan mulai pada Mei dan Juni 2021. Jika vaksinasi dilakukan secara besar-besaran, artinya 1 juta orang divaksinasi setiap harinya, akan membutuhkan waktu sekitar satu tahun.

"Untuk memvaksinasi 1 juta warga per hari bukan pekerjaan mudah. Untuk melakukan pemeriksaan covid-19, Indonesia hanya mampu maksimum melakukannya untuk 30 ribu spesimen per hari," tandasnya.

Sementara itu, Peneliti Maarif Institute, Endang Tirtana, sepakat vaksin merupakan solusi utama agar Indonesia terbebas dari pandemi dan opsi utama dalam pemulihan ekonomi. "Sambil menunggu pemerintah menyiapkan vaksin, masyarakat tetap harus berpegang pada protokol kesehatan, 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak." (OL/Ant/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik