Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Santun Menyosialisasikan Protokol Kesehatan

YH/SS/CS/RF/N-2
26/10/2020 04:05
Santun Menyosialisasikan Protokol Kesehatan
Masih banyak warga yang tidak mengindahkan protokol kesehatan di Kota Padang.(MI/Januari Hutabarat)

KERAS dan tegas memang dibutuhkan untuk menegakkan protokol kesehatan di lapangan. Namun, ajakan dan imbauan juga tidak kalah efektifnya.

Pilihan kedua itulah yang mulai dijalankan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang, Sumatra Barat. Selain berpatroli, mereka membentuk tim khusus bernama Duta Perubahan Perilaku.

“Kami ingin mendorong percepatan perubahan perilaku masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dan berperilaku hidup sehat,” ungkap Kepala Satpol PP Kota Padang Alfiadi, kemarin.

Dia mengaku sudah membentuk tim khusus tersebut, yang beranggotakan 25 orang. Sesuai dengan instruksi, Duta Perubahan Perilaku bertugas melakukan patroli pengawasan setiap hari.

“Duta itu menegur dan mencatat KTP setiap masyarakat yang melanggar protokol kesehatan, dengan cara persuasif. Mereka juga melakukan sosialisasi 3M kepada seluruh masyarakat di ruang publik,” lanjut  Alfiadi.

Dia berharap, langkah itu bisa mempercepat penanganan pandemi di Kota Padang. “Kita ingin Kota Padang kembali ke zona hijau.”

Memutus penyebaran covid-19, tambahnya, tidak bisa dilakukan petugas saja. Peran aktif seluruh masyarakat harus ditingkatkan untuk melaksanakan protokol kesehatan.

Di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Aipda Dodik memilih mendatangi satu toko ke toko lain untuk mengimbau para pemiliknya mematuhi protokol kesehatan. Bersama timnya, anggota Sabhara Polresta Palangka Raya itu menjelaskan pentingnya selalu menggunakan masker, menjaga jarak fisik saat berada di luar rumah, dan rajin mencuci tangan agar terhindar dari resiko penularan covid-19. Kemarin, ia datang ke sejumlah toko di kawasan Pasar Emas.

Sementara itu di Karawang, Jawa Barat, munculnya klaster pesantren di 10 lokasi membuat Satgas Covid-19 meningkatkan perhatian. “Kami harus mengajak pengasuh pondok untuk bekerja sama menerapkan protokol kesehatan,” kata juru bicara satgas, Fitra Hergyana.

Dengan dimulai dari sterilisasi fasilitas, seperti ruang belajar dan asrama, penyemprotan disinfektan harus dilakukan berkala, 4 jam sekali. (YH/SS/CS/RF/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya