Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Aep Syaepuloh Siap Dorong UMKM Bangkit di Karawang

Cikwan Suwandi
20/10/2020 14:55
Aep Syaepuloh Siap Dorong UMKM Bangkit di Karawang
Calon Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengunjungi produksi sandal jepit milik Karang Taruna Desa Pasirjengkol, Majalaya, Karawang.(MI/Cikwan Suwandi.)

CALON Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengunjungi rumah produksi sandal jepit milik Karang Taruna Desa Pasirjengkol, Kecamatan Majalaya. Dalam kunjungannya Aep memberikan pengarahan tentang pentingnya peran Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) untuk pembangunan.

"UMKM merupakan bagian terpenting dalam roda ekonomi di daerah. Bagaimana mereka bisa mempertahankan ekonomi negeri ketika pandemi saat ini," ungkap Aep kepada Media Indonesia, Selasa (20/10).

Aep menyebut UMKM dapat menjadi penggerak ekonomi. Selain itu, para calon tenaga kerja juga bisa terserap oleh UMKM yang turut membuka lapangan pekerjaan.

"Meski masih dikerjakan secara manual, UMKM ini membuka kreativitas para pemuda. Saya yakin ini menjadi besar," ucapnya.

Aep menyebut kebanyakan UMKM di Karawang perlu pendampingan dari pemerintah daerah, mulai dari peningkatan kualitas dan kuantitas, pemasaran, hingga branding produk. Di samping itu, kata Aep, alat produksi juga perlu ditingkatkan.

"Tinggal sentuhan seperti peningkatan kualitas, pengemasan, dan pemasaran," ujar Aep.

Khusus untuk produk sendal jepit, Aep akan membantunya dengan menyiapkan workshopnya untuk menjadi outlet pemasaran sendal jepit.

"Dengan bergeraknya UMKM diharapkan bisa membantu masyarakat tujuanya produk lokal Karawang bisa bersaing dengan produk-produk luar," ungkapnya.

Sementara itu pengurus Karang Taruna Pasirjengkol Muhammad Qorib Indrawan,22, mengatakan Karang Taruna telah membuka usaha produksi sejak 1,5 tahun. "Tujuannya untuk membuka peluang usaha bagi para pemuda di sekitar," ungkapnya.

Bahan sendal jepit terbuat dari limbah spon yang kemudian mereka cetak dengan alat produksi manual. "Rata-rata alatnya merupakan modifikasi," terangnya.

Sejauh ini, pemodalan dan pemasaran menjadi soal UMKM Karang Taruna Pasirjengkol. "Sehari kita baru mampu 100 sendal. Penjualan masih terbatas. Kita hanya ke warung sekitar dan pesanan warga," pungkasnya. (CS/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya